Reaksi Turki, Saudi, Jerman, Prancis, AS, dan PBB Tanggapi Krisis Politik di Tunisia
Liga Arab, dalam panggilan telepon darurat ke Menlu negeri Tunisia menyerukan kembalinya stabilitas dan ketenangan di negara itu.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, DOHA - Keputusan Presiden Tunisia Kais Saied membekukan parlemen dan memecat perdana menteri memicu protes besar di Tunisia.
Keputusan itu dikecam sebagai serangan terhadap demokrasi oleh para pesaingnya Saied. Pemerintah negara asing juga telah menyuarakan keprihatinan seperti dirangkum Aljazeera.com, Selasa (27/7/2021).
Berikut adalah beberapa reaksi pemerintah negara-negara di dunia terhadap pengumuman mengejutkan Saied di Tunis, Minggu (25/7/2021).
Baca juga: Presiden Tunisia Pecat PM Mechichi dan Bekukan Parlemen
Baca juga: Menteri Kesehatan Tunisia Dicopot saat Kasus Covid-19 Melonjak
Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan "sangat prihatin" atas perkembangan terbaru dan menyerukan pemulihan legitimasi demokratis di negara itu.
“Demokrasi Tunisia, yang merupakan kisah sukses proses demokrasi sesuai harapan masyarakat di kawasan, sangat penting bagi kawasan dan juga Tunisia,” kata siaran pers Kemenlu Turki.
Juru bicara Presiden Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin, mentweet, “Kami menolak penangguhan proses demokrasi dan mengabaikan kehendak demokrasi rakyat di Tunisia yang bersahabat dan bersaudara.”
“Kami mengutuk inisiatif yang tidak memiliki legitimasi konstitusional dan dukungan publik. Kami percaya demokrasi Tunisia akan muncul lebih kuat dari proses ini,” imbuhnya.
Prancis menyerukan penghormatan terhadap supremasi hukum di Tunisia secepat mungkin dan meminta semua partai politik untuk menahan diri dari kekerasan.
Pemerintah Qatar lewat publikasi yang dirilis kantor berita negara meminta semua pihak dalam krisis politik Tunisia untuk menghindari eskalasi dan bergerak menuju dialog.
"Qatar berharap pihak Tunisia akan mengadopsi jalur dialog untuk mengatasi krisis," QNA mengutip pernyataan Kemenlu Qatar.
Liga Arab, dalam panggilan telepon darurat ke Menlu negeri Tunisia menyerukan kembalinya stabilitas dan ketenangan di negara itu.
Sebuah pernyataan Liga Arab mengatakan menteri luar negeri Tunisia sepenuhnya menjelaskan kepada sekretaris jenderalnya tentang situasi di Tunisia.
“Liga mendesak Tunisia untuk segera melewati fase yang bergejolak saat ini, memulihkan stabilitas dan ketenangan dan kemampuan negara untuk bekerja secara efektif untuk merespons aspirasi dan rakyat,” kata Liga Arab dalam pernyataannya.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan AS prihatin atas situasi di Tunisia pada saat pihak berwenang berusaha menstabilkan ekonomi mereka, di tengah pandemi Covid 19.