Thailand Ubah Gudang Kargo Bandara Don Muang Jadi Rumah Sakit Lapangan Covid-19
Relawan Thailand mengubah gudang kargo Bandara Don Muang menjadi rumah sakit lapangan (RSL) Covid-19, yang dapat menampung 1.800 orang
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM - Relawan Thailand Rabu (28/7) mengubah gudang kargo di Bandara Don Muang Bangkok menjadi rumah sakit lapangan dengan 1.800 tempat tidur untuk pasien Covid-19 dengan gejala yang tidak terlalu parah.
Thailand melaporkan rekor harian 17.669 kasus baru Covid-19 pada Kamis (29/7). Ini menjadikan jumlah total kasus menjadi 561.030 sejak dimulainya pandemi tahun lalu.
Negara ini juga melaporkan rekor harian tinggi yaitu 165 kematian Covid-19sehingga jumlah total kematian menjadi 4.562.
"Ini adalah rumah sakit lapangan tingkat 1+, di mana dapat menerima sejumlah besar pasien yang memiliki gejala yang tidak terlalu parah," kata Rienthong Nanna, Direktur Rumah Sakit Mongkutwattana, kepada Reuters, seperti dilansir CNN.
“Tetapi jika kondisi pasien memburuk, mereka akan dipindahkan ke rumah sakit lapangan kami yang lain yang disebut Rumah Sakit Lapangan Pitak Rachan (Lindungi Raja),” katanya.
Baca juga: Rumah Sakit Bangkok Kewalahan, Thailand Pulangkan Pasien Covid-19 Pakai Kereta Api
Baca juga: Semua Nakes Thailand akan Disuntik Vaksin Pfizer Sumbangan dari AS
Hari ini, terlihat pekerja mengebor dinding untuk instalasi toilet dan menyiapkan tempat tidur dan selimut.
Rienthong, seorang pensiunan mayor jenderal dan pemimpin ultra-royalis, mengatakan bahwa rumah sakit lapangan belum berdiri dan berjalan karena diperlukan lebih banyak persiapan.
Menurutnya, lebih banyak rumah sakit lapangan akan dibutuhkan sejalan dengan jumlah infeksi akan terus meningkat.
Rienthong dan para relawan mengadakan upacara kecil dalam rangka ulang tahun ke-69 Raja Maha Vajiralongkorn untuk meresmikan secara tidak resmi rumah sakit lapangan ketiga mereka yang diberi nama "Tai Rom Prabaramee", yang berarti "di bawah kemuliaan Yang Mulia".
Lonjakan kasus Covid-19 di ibu kota telah memberikan tekanan pada sistem kesehatan kota dan pemerintah telah menghadapi kritik publik atas peluncuran vaksin yang lambat.
Baca juga: Tak Hanya Indonesia, Kasus Covid-19 Juga Melonjak Tajam di Malaysia, Thailand, Vietnam dan Myanmar
Baca juga: Varian Delta Dominasi Kasus di Thailand, Kini Pertemuan Publik Dilarang
Thailand bertujuan untuk menginokulasi 50 juta orang pada akhir tahun.
Tetapi sejauh ini hanya 5,6 persen dari lebih dari 66 juta penduduknya yang divaksinasi lengkap, sementara 19,2 persen telah menerima setidaknya satu dosis.
Perbatasan Thailand
Sementara dari Phnom Penh dilaporkan, Kamboja akan leockdown di delapan provinsi yang berbatasan dengan Thailand mulai Kamis (29/7) tengah malam. Lockdown akan berlangsung hingga 12 Agustus 2021.
Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran varian Delta dari virus corona di negara Asia Tenggara.
Perdana Menteri Hun Sen menandatangani perintah lockdown pada Rabu (28/7) malam.
Baca juga: Thailand Berlakukan Lockdown di Ibu Kota Bangkok dan Sekitarnya
Penguncian ini melarang orang meninggalkan rumah mereka, berkumpul dalam kelompok dan melakukan bisnis, kecuali bagi mereka yang terlibat dalam mengoperasikan maskapai penerbangan.
"Lockdown sementara ... bertujuan untuk mencegah penularan berbasis komunitas dari varian baru Covid Delta," kata Hun Sen dalam perintah yang diposting di Facebook.
Pos pemeriksaan perbatasan dengan Thailand juga akan ditutup kecuali untuk memungkinkan pengangkutan barang dan dalam keadaan darurat, kata Hun Sen.
Provinsi yang terkena dampak adalah Koh Kong, Pursat, Battambang, Pailin, Banteay Meanchey, Oddar Meanchey, Preah Vihear dan Siem Reap.
Kamboja berhasil menahan sebagian besar virus hampir sepanjang tahun lalu.
Baca juga: Phuket Thailand Mulai Terima Kembali Wisatawan Internasional, Syaratnya Harus Sudah Divaksin
Baca juga: Thailand Mulai Lakukan Vaksinasi Vaksin Covid-19 kepada Tahanan
Tetapi wabah yang pertama kali terdeteksi pada akhir Februari telah meningkatkan total kasus menjadi 75.152, dengan 1.339 kematian.
Tetangga Thailand juga menghadapi wabah akibat varian Delta, yang pertama kali terdeteksi di India, dan telah berulang kali melaporkan jumlah rekor infeksi harian dalam beberapa pekan terakhir. (Tribunnews.com/CNN/BangkokPost/Hasanah Samhudi)