70 Kasus Covid-19 Varian Delta Plus Ditemukan dalam Pengurutan Genom di India
70 kasus virus corona varian Delta Plus ditemukan dalam pengurutan genom oleh INSACOG India
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Varian Delta Plus pertama kali terlihat di Afrika Selatan.
Varian ini memiliki mutasi protein lonjakan yang disebut K417N, yang juga ada pada varian Beta.
3. Mengapa varian delta lebih berbahaya?
Varian delta lebih berbahaya karena menginfeksi lebih cepat daripada mutasi lainnya.
Menurut penelitian, varian Delta terutama mempengaruhi kaum muda, karena kaum muda lebih banyak terlibat dalam kehidupan sosial.
4. Apa saja gejala varian delta?
Gejala Covid-19 klasik didominasi oleh demam tinggi, batuk terus-menerus, serta kehilangan rasa dan/atau penciuman.
Di varian delta, gejala seperti sakit kepala, pilek, dan sakit tenggorokan terlihat lebih dominan dibandingkan dengan virus COVID-19 klasik.
Gejala-gejala ini seperti gejala pilek yang parah pada orang muda.
Namun, hilangnya rasa dan bau juga terlihat pada varian Delta.
Baca juga: Benarkah Varian Lambda Lebih Menular dari Varian Delta dan Kebal Terhadap Vaksin Sinovac?
Baca juga: Bukan Hanya Delta, Virus Varian Lokal Pernah Dominasi Kasus Covid-19 di Indonesia
5. Siapa yang lebih berisiko terinfeksi?
Mereka yang tidak divaksinasi, memiliki penyakit kronis dan orang berusia di atas 65 tahun lebih berisiko terpapar.