Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anwar Ibrahim dan Rombongan Oposisi Gagal ke Parlemen karena Dihadang Polisi

Oposisi terus mendesak Perdana Menteri Malaysia, namun Anwar Ibrahim dan rombongannya gagal berkonvoi menuju parlemen Malaysia karena diadang polisi

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Anwar Ibrahim dan Rombongan Oposisi Gagal ke Parlemen karena Dihadang Polisi
AFP
Warga Malaysia ambil bagian dalam unjuk rasa anti-pemerintah di Kuala Lumpur pada 31 Juli 2021, meskipun lockdown ketat virus corona Covid-19 membatasi pertemuan dan pertemuan publik. 

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR – Kepolisian Malaysia menghentikan rombongan pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim dan sekelompok oposisi parlemen yang konvoi menuju parlemen Senin (2/8/2021).

Dilansir dari The Straits Times, yang mengutip The Star, bahwa lelompok oposisi sebelumnya berkumpul di Dataran Merdeka, atau Lapangan Kemerdekaan yang berada di dekatnya, setelah jalan menuju Parlemen diblokir oleh polisi.

Anggota parlemen oposisi kemudian mencoba berjalan kaki ke Parlemen tetapi dihentikan oleh polisi.

Anwar Ibrahim mencoba bernegosiasi dengan polisi agar mengizinkan mereka pergi ke Parlemen,  sementara beberapa anggota parlemen oposisi meneriakkan " Hidup rakyat, panjang umur Raja”.

Anwar kemudian memberikan pidato singkat sebelum kelompok itu akhirnya bubar dengan damai.

Baca juga: PM Malaysia Muhyiddin Yassin di Bawah Tekanan untuk Mundur setelah Teguran Keras dari Raja

Baca juga: Pidato PM Malaysia di Parlemen: Jangan Bertengkar dan Cari Kesalahan, Mari Bersatu Hadapi Covid-19

Pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin telah menunda sidang khusus parlemen Senin (2/8/2021)  setelah ada 11 kasus Covid-19 terdeteksi di antara peserta parlemen.

Kementerian Kesehatan juga menyarankan agar sidang dan rapat DPR di gedungnya ditunda selama dua minggu, mulai 29 Juli.

Berita Rekomendasi

Pada tanggal 31 Juli, anggota parlemen diberitahu dalam surat edaran bahwa pertemuan pada 2 Agustus ditunda hingga tanggal yang tidak ditentukan, sesuai dengan Tata Tertib Dewan Rakyat 11(3).

Edaran itu mengikuti saran dari Direktur Jenderal Kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah bahwa parlemen bisa menjadi lokasi penyebaran Covid-19.

Disebutkan, penghentian sidang parlemen berlangsung saat meningkatkan perselisihan terbuka antara Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dengan istana, Sultan Abdullah Ahmad Shah.

Baca juga: Malaysia Tak Akan Perpanjang Keadaan Darurat Setelah 1 Agustus, Parlemen Bersidang Tanpa Debat

Baca juga: Ditutup Akibat Lockdown, Bar di Malaysia Berubah Jadi Bank Makanan, Beri Paket Bantuan kepada Warga

Pihak oposisi mengecam penundaan sidang ini dan menganggapnya sebagai suatu yang konyol.

Namun Wakil Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob pada hari Minggu membantah bahwa penundaan itu karena politik. Ia bersikeras itu didasarkan pada data sains dan kesehatan.

Penundaan itu dilihat oleh para kritikus pemerintah sebagai upaya untuk menggagalkan seruan agar Perdana Menteri mengundurkan diri.

Anggota parlemen oposisi menyerukan pemerintah Perikatan Nasional dan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk keluar dari Putrajaya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas