Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Penelitian: Vaksin Covid-19 Covaxin Efektif Melawan Varian Delta Plus

Vaksin Covid-19 dari Bharat Biotech, Covaxin (BBV152) efektif melawan varian virus corona Delta Plus (AY.1), menurut sebuah studi oleh ICMR.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
zoom-in Hasil Penelitian: Vaksin Covid-19 Covaxin Efektif Melawan Varian Delta Plus
NORBERTO DUARTE / AFP
(FILES) File foto yang diambil pada 14 April 2021 dari botol vaksin COVAXIN di rumah sakit umum di Villa Elisa, Paraguay. Vaksin Covid-19 dari Bharat Biotech, Covaxin (BBV152) efektif melawan varian virus corona Delta Plus (AY.1), menurut sebuah studi oleh ICMR. 

Konsorsium Genomic SARS-CoV-2 India (INSACOG), jaringan laboratorium dan lembaga pemerintah di seluruh negara yang memantau variasi dalam kode genetik virus corona, sebenarnya mengklasifikasikan Delta Plus sebagai Variant of Interest (VOI), bukan VOC, kata ahli virologi Shahid Jameel, pemimpin kelompok penasihat ilmiah INSACOG.

Tetapi, menurut Jameel, mutasi baru tidak akan membuat Delta Plus kurang menular daripada Delta, atau mengurangi kemampuan virus untuk lolos dari respons imun.

"Makanya tidak ada salahnya jika Delta Plus juga disebut sebagai Variant of Concern," ujarnya.

Kini setidaknya ada dua versi varian Delta Plus yang perlahan menyebar ke seluruh dunia.

Varian telah terdeteksi di Kanada, Jerman, Rusia, Swiss, Polandia, Portugal, Nepal, Jepang, Inggris, dan AS.

Versi yang lebih umum secara internasional disebut "AY.1", sedangkan "AY.2" sebagian besar terdeteksi 150 kali di AS.

Apa yang kita ketahui sejauh ini?

BERITA REKOMENDASI

Delta Plus berbeda dari Delta karena mutasi ada ekstra K417N yang terletak di protein spike, yang menutupi permukaan virus SARS-CoV-2.

Mutasi K417 juga telah terdeteksi pada beberapa sampel Alpha (pertama kali diidentifikasi di Inggris).

Posisi K417 berada dalam wilayah protein spike yang berinteraksi dengan protein reseptor ACE2 dan memungkinkan virus menginfeksi sel, termasuk yang ada di paru-paru, jantung, ginjal, dan usus.

Ketika protein spike bertemu ACE2, protein itu berubah dari keadaan "tertutup" menjadi "terbuka" untuk mengikat reseptor dan menginfeksi sel.

Berdasarkan studi varian Beta, yang membawa mutasi yang sama, K417N dapat membantu spike mencapai status "terbuka" sepenuhnya, yang kemungkinan meningkatkan kemampuannya untuk menginfeksi sel.


Peningkatan pengikatan reseptor ACE2 dan keadaan yang lebih terbuka adalah ciri-ciri varian yang sangat menular dan resisten antibodi.

Studi menunjukkan bahwa mutasi di lokasi K417 membantu varian Beta menghindari antibodi, sehingga Delta Plus dapat menghindari vaksin dan antibodi lebih baik daripada varian Delta.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas