AS Berikan Bantuan 50 Juta Dolar AS Ke Myanmar, Saat Krisis Kemanusiaan Memburuk
Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Selasa kemarin bahwa mereka memberikan bantuan senilai lebih dari 50 juta dolar AS ke Myanmar, karena
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Selasa kemarin bahwa mereka memberikan bantuan senilai lebih dari 50 juta dolar AS ke Myanmar, karena negara itu tengah mengalami krisis kemanusiaan.
Terlebih, saat ini lonjakan kasus infeksi virus corona (Covid-19) semakin memperburuk kondisi di Myanmar yang telah terguncang, setelah militernya menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis pada awal tahun ini.
Selain Myanmar, AS juga memberikan bantuan 5 juta dolar AS ke Thailand untuk mengatasi Covid-19.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price dalam sebuah pernyataan.
"Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Linda Thomas-Greenfield menyampaikan bantuan tersebut saat berkunjung ke Thailand," kata Price.
Baca juga: China akan Danai Proyek Junta Militer Myanmar, Beda Sikap dari Negara Barat
Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (11/8/2021), di Myanmar, dana tersebut tidak hanya akan digunakan untuk membantu mereka yang terpaksa melarikan diri dari kekerasan dan penganiayaan.
Namun juga kelompok-kelompok bantuan yang menyediakan layanan kesehatan selain kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal dan air.
"Pendanaan ini diberikan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan kemanusiaan dan membantu mengurangi dampak Covid-19 pada kehidupan masyarakat Thailand dan Myanmar. Setelah kudeta (di Myanmar) 1 Februari, warga dari Myanmar terus meninggalkan rumah mereka karena kekerasan yang berlangsung," jelas Price.
Perlu diketahui, 6 bulan setelah militer merebut kekuasaan di Myanmar, ekonomi negara itu pun runtuh.
Bahkan mirisnya, sistem perawatan kesehatannya pun babak belur menghadapi kasus Covid-19 yang terus melonjak.
Kasus Covid-19 memang telah memuncak di negara itu sejak bulan lalu, dengan rata-rata 3.824 kasus infeksi harian baru dilaporkan.
Sejak pandemi dimulai, telah terjadi 333.127 kasus infeksi dan 12.014 kematian yang tercatat di Myanmar.
Sedangkan di Thailand, jumlah rata-rata kasus infeksi baru berada pada puncaknya, dengan lebih dari 20.400 kasus dilaporkan setiap harinya.