Vietnam Kembangkan Obat Herbal Covid-19, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
Vietnam mengembangkan obat herbal Vipdervir Covid-19 yang kini memasuki tahap uji klinis dan diperkirakan selesai akhir tahun
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM – Vietnam telah menyetujui uji klinis terhadap obat herbal Covid-19, Vipdervir, yang diproduksi oleh Academy of Science and Technology (VAST).
Disebutkan, Vipdervir adalah produk herbal yang digunakan untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh virus RNA, seperti virus corona.
Saat ini, Vipdervir disiapkan dalam bentuk kapsul keras.
Dilansir dari VN Epress, Profesor asosiasi peneliti Institut Bioteknologi Dr Le Quang Huan mengatakan, Vipdervir seluruhnya terbuat dari herbal dan mengandung bahan aktif yang mampu memblokir molekul target yang terlibat dalam invasi dan replikasi virus corona dalam tubuh manusia.
“Vipdervie mengandung bahan-bahan yang mengaktifkan sel-sel dalam sistem kekebalan untuk membantu memperkuat daya tahan pasien,” kata Le Quang Huan, yang juga peneliti tingkat tinggi di Institut Bioteknologi di bawah VAST.
Baca juga: Bantu Tingkatkan Imun Pasien Isoman dengan Asupan Herbal
Baca juga: Kandungan Herbal Ini Diyakini Bisa Cegah Risiko Terpapar Covid-19
Bahan herbal dari produk kapsul keras ini di antaranya chiretta hijau, fish mint, Baikal skullcap, cengkeh, jahe dan licorice.
Thailand juga baru-baru ini menyetujui chiretta hijau untuk digunakan dalam pengobatan Covid-19 di negara tersebut.
Wakil Presiden VAST dan Kepala Institut Bioteknologi, Chu Hoang Ha, mengatakan Vietnam memiliki banyak obat yang diekstraksi dari tumbuh-tumbuhan, tetapi ini adalah yang pertama telah lulus penelitian pra-klinis.
Ini juga yang pertama disetujui oleh Komite Evaluasi Etik Riset Biomedis Kementerian Kesehatan dan diizinkan masuk uji klinis untuk merawat pasien Covid-19.
Chu Hoang Ha mengatakan, Vietnam memiliki banyak obat yang diekstraksi dari herbal.
Baca juga: Khasiat Herbal Ginseng, Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Baca juga: 5 Herbal dalam Satu Tablet Bantu Jaga Daya Tahan Tubuh
“Tetapi ini adalah yang pertama telah lulus penelitian praklinis, disetujui oleh Komite Evaluasi Etik dalam Penelitian Biomedis Kementerian Kesehatan, dan diizinkan untuk memasuki uji klinis untuk mengobati Covid-19, " kata Chu Hoang Ha.
Wakil Kepala Administrasi Teknologi Sains dan Pelatihan Kementerian Kesehatan, Nguyen Ngo Quang, kementerian mengevaluasi produk pada tahap praklinis, sebelum evaluasi klinis.
“Kementerian berharap penelitian klinis akan selesai pada akhir tahun. Ini akan memakan waktu sekitar dua-tiga bulan untuk menyelesaikan uji coba pada manusia, sebelum penilaian jangka menengah merangkum hasil tes,” kata Quang.
Penelitian klinis pertama akan dilakukan pada 60 pasien dengan gejala Covid-19 ringan untuk mengukur keamanan dan kemampuannya dalam mengurangi viral load.
Kemudian akan diuji pada 200 pasien dan penelitian diharapkan selesai pada akhir tahun.
Baca juga: Kandungan Herbal Ini Disebut Bisa Turunkan D-dimer Pasien Covid-19 dan Lawan Badai Sitokin
Baca juga: BPOM Cabut Izin Edar, Lianhua Qingwen Masih Beredar, Penjual: Ini Herbal Radang Bukan Obat Covid-19
Kementerian Kesehatan kemudian akan mengevaluasi hasilnya sebelum memutuskan apakah akan menyetujuinya.
Menurut laporan itu, tim peneliti telah menguji obat pada kelinci dan tidak menunjukkan kelainan pada organ dalam kelinci dan tidak ada kerusakan pada hati, ginjal, dan paru-paru mereka.
Hasil uji praklinis juga menunjukkan bahwa Vipdervir memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan Covid-19 dan memiliki efek peningkatan kekebalan pada hewan yang diuji.
Institut Bioteknologi sudah mulai mempelajari herbal untuk mendukung pengobatan Covid-19 sejak awal pandemi.
Dengan pengalaman mengolah produk herbal untuk pengobatan kanker dan sejumlah obat pendukung lainnya, Dr Huan juga telah menggunakan penelitian sebelumnya yang dilakukan dalam proses pencarian obat untuk mengobati Covid-19.
Baca juga: Varian Delta Mengganas, Konsumsi Herbal Dapat Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Baca juga: Nakes di RSDC Wisma Haji Andalkan Herbal untuk Jaga Imun Mereka
Vipdervir juga telah dievaluasi untuk toksisitas akut di Central Institute for Drug Control dan Hanoi Medical University, karena kemampuannya untuk menghambat virus flu burung H5N1. (Tribunnews.com/VNExpress/NST/Hasanah Samhudi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.