Pemerintah Afghanistan Tawari Taliban Pembagian Kekuasaan Asal Akhiri Perang
Pemerintah Afghanistan dilaporkan menawari Taliban suatu pembagian kekuasaan asal menghentikan serangan di negara itu
Editor: hasanah samhudi
Shaheen tak mengakui pemerintahan Ghani, yang dituduh penuh dengan penipuan selama pemilu 2019.
Baca juga: Bentrokan Hebat di Kunduz, Taliban Rebut Tiga Ibu Kota Provinsi Afghanistan Dalam Sehari
Baca juga: Ledakan Dahsyat dan Tembakan Guncang Kabul, Menteri Pertahanan Afghanistan Jadi Incaran
Kuasai Gazni
Sebelas dari 34 ibu kota provinsi Afghanistan sekarang berada di bawah kendali Taliban.
Pada hari Rabu, Adela Raz, Duta Besar Afghanistan untuk Amerika Serikat, mendesak Pentagon untuk meningkatkan dukungan udara segera bagi pasukan Afghanistan.
Intelijen AS baru-baru ini memperkirakan bahwa Kabul bisa jatuh ke tangan Taliban dalam waktu enam sampai 12 bulan setelah kepergian pasukan AS dan NATO.
Laporan yang saling bertentangan itu muncul saat Taliban mengklaim ibu kota provinsi ke-10, kota Ghazni, sekitar 150 km selatan Kabul.
Video gubernur provinsi, Daoud Laghmani, melarikan diri beredar online pada hari Kamis.
Baca juga: 2.500 Warga Afghanistan yang Bantu Militer Asing selama Perang Dievakuasi ke AS
Baca juga: Warga Afganistan Berbondong Bikin Paspor untuk Menyelamatkan Diri dari Taliban
Dia ditahan saat mencapai provinsi Maidan Wardak, yang berbatasan dengan Kabul.
Ini bukan pertama kalinya Laghmani menjadi pusat kontroversi.
Sebelumnya di musim panas, dia dikirim ke Provinsi Faryab untuk menjabat sebagai gubernur di sana tetapi dia menghadapi protes dari penduduk setempat, yang mengatakan dia tidak mewakili mereka dan tidak bisa berbicara bahasa Uzbekistan.
Laghmani diangkat kembali menjadi Gubernur Ghazni dalam beberapa minggu setelah penunjukkannya untuk Faryab.
Bulan lalu, Taliban mengatakan akan merilis rencana perdamaiannya sekitar bulan Agustus, tetapi kelompok bersenjata itu belum mengumumkannya. (Tribunnews.com/Aljazeera/Sputniknews/Hasanah Samhudi)