Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terancam Dikuasai Taliban Lagi, Ini Fakta Negara Afghanistan yang Sempat Diinvasi AS

Taliban makin melebarkan kekuasaan hingga kini telah menduduki 11 dari 34 ibu kota provinsi di Afghanistan.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Terancam Dikuasai Taliban Lagi, Ini Fakta Negara Afghanistan yang Sempat Diinvasi AS
Wakil KOHSAR / AFP
Keluarga pengungsi internal Afghanistan, yang melarikan diri dari provinsi Kunduz, Takhar dan Baghlan karena pertempuran antara Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan, berjalan di depan tenda sementara mereka di Sara-e-Shamali di Kabul pada 11 Agustus 2021. 

Kelompok bersenjata ini dengan cepat mengambil alih wilayah penting, perbatasan, hingga ibu kota provinsi.

4. Perbatasan

Afghanistan adalah negeri yang bergunung-gunung.

Negara ini memiliki wilayah pegunungan paling banyak ke-8 di dunia, oleh karena itu sejumlah wilayah sulit diakses.

Sebagian besar wilayah juga kering dan pasokan air bersih terbatas.

Karena terkurung oleh daratan, Afghanistan sangat bergantung pada negara tetangga untuk jalur perdagangan dan pasokan.

Afghanistan mengandalkan pelabuhan di Pakistan untuk melakukan perdagangan internasional dan distribusi pasokan untuk pasukan NATO dan AS.

Berita Rekomendasi

Afghanistan dan Pakistan berbagi perbatasan dan dua penyeberangan perbatasan operasional.

Salah satunya Spin Boldak, yang berada di bawah kendali Taliban sejak akhir Juli lalu.

5. Produsen Opium

Afghanistan adalah produsen opium terbesar di dunia.

Sebagian besar opium poppy, yang digunakan untuk memproduksi obat heroin, ditanam di wilayah barat daya negara itu.

Menurut survei opium terbaru yang dilakukan pada tahun 2020, 224.000 hektar lahan digunakan untuk menanam opium poppy di seluruh negeri.

Lebih dari setengah dari semua budidaya opium dibudidayakan di provinsi barat daya Helmand saja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas