Gempa M 7,2 Guncang Haiti, 304 Orang Tewas hingga Pejabat Umumkan Kondisi Darurat Sebulan
Sedikitnya 304 orang tewas, 1.800 orang luka-luka, dan ratusan penduduk Haiti hilang setelah terjadi gempa berkekuatan 7,2 SR.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
"Kami harus merawat yang terluka, tetapi juga menyediakan makanan, bantuan, tempat tinggal sementara dan dukungan psikologis," katanya.
Sementara itu, Presiden AS, Joe Biden memerintahkan pejabat senior AS, Samantha Power untuk mengoordinasikan bantuan kepada Haiti.
USAID akan menghitung kerusakan dan membantu pembangunan kembali.
Biden menyebut bahwa AS adalah teman dekat yang abadi bagi rakyat Haiti.
Selain AS, Argentina dan Chili juga ikut menawarkan bantuan kemanusiaan.
"Sekali lagi, Haiti dilanda kesulitan," kata presiden Chili, Sebastián Piñera.
Gempa sempat memicu kepanikan di Ibu Kota Port-au-Prince yang pernah rusak parah karena gempa dahsyat pada tahun 2010.
Seorang warga lokal, Carmelle Charles menangis ketika dia ingat melarikan diri ke luar setelah gempa 2010 mengguncang rumahnya di lingkungan Delmas.
Baca juga: Guncangan akibat Gempa M7,1 di Kepulauan Talaud Dirasakan Cukup Kuat, Tapi Warga Tak Panik
Baca juga: Pusat Gempa 7,1 SR Lebih Dekat ke Filipina
"Saya berlari keluar dengan air mata berlinang karena begitu banyak kenangan pada 12 Januari 2010 berkelebat di benak saya. Saya harap ini tidak akan sama," kata pengusaha wanita berusia 37 tahun itu.
Salah satu korban tewas, yakni mantan senator Gabriel Fortuné yang jenazahnya tertimbun reruntuhan hotel di Kota Les Cayes.
Sebelumnya, Haiti baru saja mengalami musibah dalam negeri karena Presiden Jovenel Moïse ditembak mati di dalam kediamannya oleh kelompok bersenjata pada 7 Juli lalu.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)