Sekjen NATO: Taliban Tak akan Dapat Pengakuan Internasional Jika Ambil Alih Afghanistan Secara Paksa
NATO akan tetap memantau perkembangan terbaru di negara itu dan terus mempertahankan keberadaan NATO di Kabul, ibu kota Afghanistan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg pada hari Jumat lalu mengatakan bahwa Gerakan Taliban tidak akan diakui secara internasional jika mengambil alih Afghanistan secara paksa.
Utusan negara-negara anggota NATO telah mengadakan pertemuan pada Jumat kemarin untuk membahas mengenai situasi terkini di Afghanistan.
"Taliban perlu memahami bahwa mereka tidak akan diakui oleh masyarakat internasional jika mereka mengambil negara secara paksa. Kami tetap berkomitmen untuk mendukung solusi politik untuk penyelesaian konflik tersebut," kata Stoltenberg dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Kota Kabul Mulai Terkepung, Kedubes AS di Afghanistan Siap-siap Hancurkan Dokumen Sensitif
Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (15/8/2021), ia menambahkan bahwa NATO sangat prihatin terkait kekerasan yang dilakukan oleh kelompok pemberontak itu.
"Sekutu NATO sangat prihatin dengan tingginya tingkat kekerasan yang disebabkan oleh serangan Taliban, termasuk serangan terhadap warga sipil, pembunuhan yang ditargetkan, dan laporan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) serius lainnya," tegas Stoltenberg.
Stoltenberg kembali menekankan bahwa pihaknya akan tetap memantau perkembangan terbaru di negara itu dan terus mempertahankan keberadaan NATO di Kabul, ibu kota Afghanistan.
"Tujuan kami tetap untuk mendukung pemerintah Afghanistan dan pasukan keamanan sebanyak mungkin. Keamanan personel kami adalah yang terpenting, NATO akan mempertahankan kehadiran diplomatik kami di Kabul, dan terus menyesuaikan dengan yang diperlukan," jelas Stoltenberg.