Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diplomat Rusia: Presiden Afghanistan Melarikan Diri Dengan Bawa Mobil Penuh Uang Tunai

Posisi Presiden Afghanistan yang melarikan diri belum diketahui pasti, sementara diplomat Rusia menyebutkan Ashraf Ghani lari membawa mobil penuh uang

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Diplomat Rusia: Presiden Afghanistan Melarikan Diri Dengan Bawa Mobil Penuh Uang Tunai
PRESS OFFICE OF PRESIDENT OF AFGHANISTAN / AFP
Foto resmi yang diambil pada 7 Agustus 2020 dan dirilis oleh Kantor Pers Presiden Afghanistan, memperlihatkan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani memberi isyarat jari telunjuk saat ia berbicara pada hari pertama pertemuan akbar majelis Loya Jirga di Aula Loya Jirga di Kabul. Ribuan warga Afghanistan memulai pertemuan selama tiga hari di Kabul pada 7 Agustus untuk memutuskan apakah akan membebaskan sekitar 400 tahanan Taliban. 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri dari Kabul ke Tajikistan setelah Taliban memasuki ibu kota Afghanistan tanpa perlawanan, Minggu (15/8/2021)

Juru Bicara Kedutaan Besar Rusia Nikita Ishenko mengatakan kepada Sputnik News, Senin (16/8/2021) bahwa Ashraf Ghani melarikan diri dari Kabul dikawal dengan mobil berisi uang tunai.

Menurutnya, runtuhnya Afghanistan bisa dilihat dari cara Ashraf Ghani melarikan diri dari negeri itu.

“Empat mobil penuh dengan uang, mereka mencoba memasukkan sebagian uang itu ke dalam helikopter, tetapi semuanya tidak muat. Dan beberapa di antaranya uangnya tertinggal di landasan," kata Nikita Ishenko.

Dia berbicara setelah perwakilan khusus presiden Rusia untuk Afghanistan Zamir Kabulov mengatakan kepada wartawan bahwa perebutan Kabul tidak terduga.

Baca juga: Taliban Tak Mau Monopoli Kekuasaan di Afghanistan, Tapi Ingin Presiden Ashraf Ghani Disingkirkan

Baca juga: Afghanistan Jatuh ke Taliban dengan Cepat, Ini “Kesalahan” Pentagon yang Diduga Menyebabkannya

Juga dikatakan Rusia dan negara-negara lain telah melebih-lebihkan Angkatan Bersenjata Afghanistan.

"Itu sangat mengejutkan, karena kita tahunya bahwa Tentara Afghanistanakan  mampu bertahan untuk beberapa waktu", kata Kabulov.

Berita Rekomendasi

Diplomat itu menekankan bahwa Moskow tidak akan membuat keputusan tergesa-gesa mengenai pengakuan terhadap pemerintah baru Afghanistan.

Sementara kantor berita Rusia, TASS, Senin (16/8/2021) mengutip laporan televisi Al Jazeera bahwa Ashraf Ghani tiba di ibu kota Uzbekistan, Tashkent bersama istrinya.

"Ghani, istrinya, dan kepala kantor keamanan nasionalnya meninggalkan negara itu dan tiba di Tashkent," kata televisi Al Jazeera  mengutip pengawal pribadi presiden.

Baca juga: Situasi Keamanan di Afghanistan Memburuk, Ashraf Ghani Salahkan AS karena Buru-buru Tarik Pasukan

Baca juga: Begini Sikap Pemerintah Indonesia terhadap Konflik di Afghanistan

Sementara itu, sumber Al Jazeera di Oman menepis laporan media bahwa presiden Afghanistan diduga tiba di Uzbekistan.

Sejauh ini, belum dapat dipastikan ke mana Ghani melarikan diri. Kelompok media terkemuka Afghanistan, Tolo News, menduga Ashraf Ghani lari ke Tajikistan.


Ghani mengatakan dia telah meninggalkan negara itu untuk mencegah pertumpahan darah.

"Gerakan Taliban memperjelas bahwa mereka siap untuk melancarkan serangan berdarah ke Kabul dan penduduknya untuk memaksa saya pergi. Untuk mencegah pertumpahan darah, saya membuat keputusan untuk pergi," Ghani menulis dalam sebuah posting Facebook.

Dia mengatakan bahwa anggota Taliban mulai sekarang memikul tanggung jawab untuk kehormatan, properti, dan pelestarian diri rakyat Afghanistan.

Baca juga: Video Detik-detik Milisi Taliban Kuasai Istana Presiden Afghanistan Setelah Presidennya Kabur

Baca juga: Taliban Nyatakan Perang di Afghanistan Telah Berakhir, Dubes AS Dilarikan ke Bandara

Menurut Al Arabiya, Taliban memasuki ibu kota Afghanistan Kabul pada hari Minggu tanpa menemui perlawanan.

Mereka mengambil kendali kantor-kantor pemerintah, yang ditinggalkan oleh pasukan pro-pemerintah. Minggu malam, dan mengumumkan telah menguasai seluruh kota.

Mundurnya Ghani dari jabatannya adalah salah satu tuntutan utama Taliban dalam berbulan-bulan pembicaraan damai dengan pemerintah.

Namun selama ini Ghani, yang didukung Amerika Serikat, bersikukuh pada kekuasaan.

Para pemberontak mengatakan mereka menginginkan pemindahan secara damai dalam beberapa hari ke depan. (Tribunnews.com/Sputniknews/TASS/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas