Pengamat Nilai Taliban Telah Berubah setelah 20 Tahun, tapi Publik Masih Butuh Waktu untuk Percaya
Pengamat Timur Tengah menilai Taliban telah mengalami perubahan dari 20 tahun yang lalu, tetapi publik masih butuh waktu untuk percaya.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
Sementara itu, menanggapi janji Taliban untuk menghormati perempuan, aktivis Malala Yousafzai mengaku pesimis.
Peraih Hadiah Nobel Perdamaian termuda ini mengaku khawatir atas nasib perempuan di Afghanistan.
Baca juga: Kilas Balik Perjuangan Malala Yousafzai Hadapi Taliban, Kini Ragukan Janji Taliban Hormati Perempuan
Ia pun teringat dengan perjuangannya saat menentang Taliban di Pakistan agar para wanita dihormati dan diizinkan untuk menerima pendidikan yang layak.
Menurutnya, sejarah kelam atas kekejaman Taliban terhadap perempuan masih terus membekas di ingatan.
Untuk itu, tidak mudah untuk mempercayai ucapan Taliban yang hendak menghormati hak-hak perempuan.
"Mengingat sejarah Taliban dalam menindas hak-hak perempuan, ketakutan perempuan Afghanistan adalah nyata."
"Kami sudah mendengar laporan mahasiswa perempuan ditolak dari universitasnya, pekerja perempuan dari kantor mereka," katanya.
Kekejaman Taliban
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Badan pengungsi PBB mengatakan, hampir 250.000 warga Afghanistan telah meninggalkan rumah mereka sejak akhir Mei.
Warga khawatir Taliban akan menerapkan kembali interpretasi mereka yang ketat dan kejam tentang Islam.
Delapan puluh persen dari mereka yang mengungsi adalah perempuan dan anak-anak.
Sebelumnya, kelompok fundamentalis itu memerintah Afghanistan selama lima tahun sampai invasi AS 2001.
Selama waktu itu, Taliban melarang anak perempuan untuk mendapatkan pendidikan dan hak untuk bekerja.
Mereka bahkan tidak mau membiarkan para wanita bepergian ke luar rumah tanpa ditemani kerabat laki-laki.