Anggota Timnas Sepak Bola Afghanistan Tewas Terjatuh dari Pesawat saat Taliban Duduki Kabul
Seorang anggota tim nasional sepak bola Afghanistan tewas setelah jatuh dari pesawat militer AS.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota tim nasional sepak bola Afghanistan tewas setelah mencoba berpegangan pada pesawat militer AS.
Dilansir Al Jazeera, pesepakbola itu dilaporkan mencoba menyelundup di pesawat militer AS di bandara di Kabul.
Dia adalah Zaki Anwari (19) yang dilaporkan pernah menjadi tim nasional sepak bola Afghanistan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Afghanistan mengonfirmasi kabar ini.
"Anwari, seperti ribuan pemuda Afghanistan, ingin meninggalkan negara itu tetapi jatuh dari pesawat AS dan meninggal," kata otoritas ini dalam pernyataannya di Facebook pada Kamis (19/8/2021).
Baca juga: Facebook dan Twitter Amankan Akun Warga Afghanistan dari Taliban
Baca juga: Laporan PBB Ingatkan Taliban Sisir Warga yang Kerja untuk AS dan NATO
Ribuan warga Afghanistan mencoba keluar dari negara sejak Taliban menduduki ibu kota Kabul pada Minggu (15/8/2021) lalu.
Sejumlah video dan foto pada Senin lalu, menampilkan kepanikan warga berebut masuk ke dalam pesawat Angkatan Udara AS.
Beberapa pria terlihat berusaha berpegangan di badan pesawat.
Muncul juga rekaman yang menunjukkan dua orang jatuh dari pesawat C-17 sesaat setelah lepas landas.
Militer AS melaporkan, telah menemukan sisa tubuh manusia di bagian roda pesawat.
Kini pihaknya akan menyelidiki kematian yang berkaitan dengan C-17.
"Sebelum awak udara bisa menurunkan kargo, pesawat itu dikepung oleh ratusan warga sipil Afghanistan," kata juru bicara Angkatan Udara AS, Ann Stefanek.
"Menghadapi situasi keamanan yang memburuk dengan cepat di sekitar pesawat, kru C-17 memutuskan untuk meninggalkan lapangan terbang secepat mungkin," tambahnya.
Kembalinya Taliban di Afghanistan menambah tekanan bagi Presiden AS Joe Biden.
Taliban berkuasa di Afghanistan pada era 1990an.
Selama itu, rezim menetapkan aturan keras diantaranya melarang musik dan televisi, hukuman rajam, dan wanita dilarang keluar tanpa kerabat lelaki.
Hal ini menyebabkan kepanikan di Afghanistan hingga warga berusaha keluar dari negara.
18 Ribu Orang Dievakuasi
Menurut laporan Reuters, lebih dari 18.000 warga Afghanistan telah dievakuasi dari Kabul terhitung sejak Taliban mengambil alih ibu kota.
Pejabat NATO yang tidak disebutkan namanya ini pada Jumat (20/8/2021) mengatakan akan terus melakukan evakuasi.
Menjelang salat Jumat, Taliban dilaporkan meminta agar masyarakat Afghanistan bersatu.
Baca juga: PM Trudeau Sebut Angkatan Bersenjata Kanada Sudah Tiba di Afghanistan untuk Bantu Evakuasi Warga
Baca juga: Pentagon Belum Punya Rencana untuk Melanjutkan Operasi di Afghanistan Selain Fokus Menarik Pasukan
Kelompok militan ini meminta agar para imam membujuk warga untuk tidak meninggalkan negara.
Sementara itu, seorang saksi mengatakan kepada Reuters ada beberapa orang yang tewas di Kota Asadabad pada Kamis (19/8/2021).
Itu terjadi setelah Taliban menembaki kerumunan orang pro-pemerintah Republik Afghanistan.
Taliban sendiri mulai mendirikan pemerintahan Emirat.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)