Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siapa yang Bakal Memerintah Afghanistan setelah Taliban Mengambil Alih?

Terdapat beberapa pimpinan Taliban yang disebut-sebut akan memerintah Afghanistan setelah berhasil merebut Kabul pada 15 Agustus 2021 lalu.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Siapa yang Bakal Memerintah Afghanistan setelah Taliban Mengambil Alih?
Tangkap layar AlJazeera
Taliban saat menguasai istana presiden di ibu kota Afghanistan, Kabul, Minggu (15/8/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Dunia tiba-tiba dikejutkan oleh pergerakan Taliban setelah berhasil menduduki Ibu Kota Afghanistan, Kabul pada 15 Agustus 2021 lalu.

Saat Taliban berhasil menduduki Kabul, mereka mencoba untuk menciptakan citra diri mereka sebagai 'Taliban 2.0' yang lebih moderat, cerdas di media sosial, dan menginginkan hubungan diplomatik dengan negara lain.

Akan tetapi, para pemimpin Taliban yang berada di puncak kepimpinan menunjukkan masa lalu mereka yang penuh kekerasan.

Lantas, siapa yang bakal menjadi pemimpin tertinggi Afghanistan setelah Taliban berhasil menguasai?

Baca juga: POPULER Internasional: Presiden Afghanistan Bantah Kabur | Profil Calon PM Malaysia Ismail Sabri

Baca juga: Sosok Gubernur Wanita Pertama Afghanistan Ditangkap Taliban, Selain Ngantor Terkadang Ikut Perang

Dikutip Tribunnews.com dari france24.com, berikut beberapa profil pimpinan Taliban yang bakal menguasai Afghanistan:

1. Hibatullah Akhundzada

Hibatullah Akhundzada adalah pemimpin tertinggi Taliban sejak Mei 2016 lalu.

Berita Rekomendasi

Ia menggantikan pendahulunya, Akhtar Mansour setelah terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak.

Pemimpin Al Qaeda, Ayman al-Zawahiri menawarkan dukungannya ketika Hibatullah Akhundzada naik ke peran tersebut.

Bahkan, Al Qaeda menyebut Hibatullah Akhundzada sebagai 'emir orang-orang beriman'.

Baca juga: AS Hentikan Pengiriman Uang Dolar ke Afghanistan, Ada Apa?

Baca juga: Bantah Kabur, Ashraf Ghani Bersumpah Akan Kembali Ke Afghanistan Tegakkan Keadilan Bagi Warganya

Hibatullah Akhundzada diyakini lahir pada tahun 1961 di Kandahar, jantung pedesaan selatan Taliban.

Ia mengangkat senajata dalam perlawanan mujahidin terhadap kampanye brutal 1979-1989 Uni Soviet, untuk menopang pemerintahan komunis boneka mereka.

Setelah Uni Soviet pergi dan Afghanistan berputar ke dalam perang saudara, Akhundzada adalah anggota awal Taliban ketika muncul sebagai milisi Islam garis keras di selatan pada tahun 1994.

Dia kemudian menjadi kepala pengadilan syariah yang memberlakukan interpretasi hukum Islam yang kejam dan fundamentalis, kepada orang-orang Afghanistan selama masa kekuasaan pertama Taliban dari tahun 1996 hingga 2001.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas