Siapa yang Bakal Memerintah Afghanistan setelah Taliban Mengambil Alih?
Terdapat beberapa pimpinan Taliban yang disebut-sebut akan memerintah Afghanistan setelah berhasil merebut Kabul pada 15 Agustus 2021 lalu.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Tiara Shelavie
Karena ayahnya tetap menjadi tokoh jimat untuk kelompok Islam, Mohammad Yaqoob dianggap sebagai kemungkinan panglima tertinggi setelah Mansour terbunuh pada 2016.
Akan tetapi, Mohammad Yaqoob ditolak karena terlalu tidak berpengalaman.
Beberapa analis melihatnya sebagai tanda penghormatan tinggi komando Taliban terhadap Yaqoob bahwa ia dipilih untuk turun tangan sebagai pengganti sementara Akhundzada.
Baca juga: Taliban Rayakan Hari Kemerdekaan Afghanistan, Tantangan Besar Menanti
Baca juga: Cerita WNI yang Tinggal di Afghanistan Saat Pasukan Taliban Memasuki Kabul
Akhundzada sempat terkena Covid-19 pada Mei 2020, menurut seorang tokoh senior Taliban yang berbicara kepada Foreign Policy.
Tetapi pengamat lain menganggap bahwa ini melebih-lebihkan peran Yaqoob.
Dikatakan bahwa masa jabatannya sebagai penjabat pemimpin tertinggi Taliban murni simbolis, dimotivasi oleh dia sebagai putra Mohammad Omar.
4. Sirajuddin Haqqani
Sirajuddin Haqqani adalah pemimpin kelompok jihad yang menyandang nama keluarganya.
Jaringan Haqqani didirikan oleh ayah Sirajuddin, Jalaluddin pada 1980-an dan berawal dari perang melawan Uni Soviet.
Mereka memberikan kesetiaan mereka kepada Taliban pada tahun 1995, dan menjadi semakin terintegrasi ke dalam perang Taliban melawan AS dan sekutunya dari tahun 2001.
Jaringan Haqqani juga mengelola aset militer Taliban di pangkalan mereka di sepanjang perbatasan dengan Pakistan.
Sirajuddin menjadi kepala jaringan Haqqani setelah kematian Jalaluddin pada 2018.
Baca juga: Pasukan Taliban Mulai Tembaki Warga yang Protes Pengibaran Bendera Afghanistan
Baca juga: Taliban Umumkan Pembentukan Emirat Islam Afghanistan, Dibentuk Dewan Penguasa
Dia ada dalam daftar tersangka paling dicari FBI, yang menggambarkannya sebagai 'bersenjata dan berbahaya'.
Kelompok jihadis telah disalahkan atas serangkaian serangan teroris di Afghanistan, termasuk serangan mematikan Hotel Serena 2008 di Kabul, di mana Sirajuddin Haqqani mengaku bertanggung jawab.