Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Adik Presiden Ashraf Ghani Dukung Taliban, Minta Masyarakat Afghanistan Terima Pemerintah Taliban

Adik dari mantan presiden Afghanistan Ashraf Ghani mendukung Taliban, sebut tak ingin Afghanistan kembali hancur.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
zoom-in Adik Presiden Ashraf Ghani Dukung Taliban, Minta Masyarakat Afghanistan Terima Pemerintah Taliban
AFP/-
Pejuang Taliban berpose saat mereka berjaga di sepanjang pinggir jalan di Herat. Afghanistan, pada 14 Agustus 2021. (HO/STR/AFP) 

Hashmat Ghani mengatakan, Taliban harus melakukan segala upaya yang mereka bisa untuk terlibat dengan pengusaha dan investor.

Karena, dalam ekonomi, penutupan bisnis ini dan kurangnya uang dapat menyebabkan guncangan ekonomi yang serius.

Baca juga: Pengamat: Wajar Kalau Masih Ada Traumatik Terhadap Taliban

Saat ditemui Al Jazeera sepanjang Sabtu sore, Hashmat Ghani terdengar menanggapi pesan suara WhatsApp dari Inggris.

Ia mencoba mendorong investor dan tokoh terkemuka untuk tidak putus asa atau lebih buruk lagi, meninggalkan negara pada saat dibutuhkan.

"Kita tidak bisa membiarkan negara ini kembali ke kematian dan kehancuran," katanya.

Keraguan Pengamat atas Perubahan Taliban

Pengamat terorisme sekaligus mantan Pimpinan JI (Jamaah Islamiyah), Nasir Abbas ikut menanggapi terkait dugaan perubahan dalam kelompok militan Taliban.

Pengamat sosial keagamaan, Nasir Abbas, saat diskusi, di Jakarta Pusat, Selasa (2/2/2016). Diskusi tersebut membahas permasalahan terorisme di Indonesia dengan tema deradikalisasi menangkal bahaya terorisme. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pengamat sosial keagamaan, Nasir Abbas, saat diskusi, di Jakarta Pusat, Selasa (2/2/2016). Diskusi tersebut membahas permasalahan terorisme di Indonesia dengan tema deradikalisasi menangkal bahaya terorisme. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)
Berita Rekomendasi

Ia mengaku masih meragukan perubahan yang terjadi dalam Taliban.

Ia pun mengingatkan agar publik tak lupa dengan dosa masa lalu Taliban yang sangat brutal dan kasar saat menghadapi musuhnya.

"Kita tidak boleh lupa dosa masa lalu Taliban, bagaimana brutalnya Taliban menyerang mujahidin pada 1993-1996."

"Sekarang kok berubah, menampakkan seperti masuk (ke Afghanistan) baik-baik."

"Saya masih belum yakin mereka sudah sepenuhnya berubah," kata Nssir, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Minggu (22/8/2021).

Baca juga: Rusia: Taliban adalah Penguasa Sah, Tidak Ada Alternatif Selain Mereka di Afghanistan


Untuk itu, Nasir menyebut lebih baik negara-negara di dunia menunggu terlebih dahulu daripada langsung mendukung Taliban.

Ia pun menyinggung terkait kejadian serupa saat ISIS merayakan kemenangan dan mendirikan negara Islam Irak dan Syam (Daulah Islamiyah) pada 2017 lalu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas