Singapura Tawarkan AS Bantuan Evakuasi Pengungsi dari Afghanistan dengan Pesawat MRTT A330
Pesawat ini dapat digunakan untuk mengevakuasi personel yang sakit atau terluka.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Singapura menawarkan bantuan kepada Amerika Serikat (AS) untuk mengevakuasi pengungsi dari Afghanistan menggunakan pesawat multi-role tanker transport (MRTT) A330 milik Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF).
Tawaran ini disampaikan Perdana Menteri Lee Hsien Loong kepada Wakil Presiden AS Kamala Harris yang tengah melakukan kunjungan ke Singapura, seperti yang dilaporkan CNA News, Senin (23/8/2021).
“Saya katakan kepada Wakil Presiden (Harris) bahwa kami tahu bahwa AS sedang melakukan operasi evakuasi pengungsi dari Afghanistan, dan Singapura ingin menawarkan kepada AS penggunaan pesawat (MRTT RSAF) untuk membantu pengangkutan udara,” kata PM Lee.
MRTT RSAF dapat mengangkut hingga 266 penumpang atau 37.000 kg kargo.
Baca juga: China Imbau Warganya yang Ada di Afghanistan Menggunakan Pakaian Bernuansa Islam
Pesawat ini dapat digunakan untuk mengevakuasi personel yang sakit atau terluka.
Pernyataan PM Lee tersebut muncul saat konferensi pers bersama dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris, yang berada di Singapura untuk kunjungan resmi tiga hari guna menegaskan kembali komitmen AS terhadap Indo-Pasifik.
Singapura dan AS juga telah sepakat untuk memperdalam kolaborasi di berbagai bidang, termasuk keamanan siber, pertahanan, dan krisis iklim.
Harris berterima kasih kepada Lee atas "tawaran yang sangat murah hati" mengenai Afghanistan, dengan mengatakan bahwa dia menantikan untuk menindaklanjuti diskusi itu.
Dalam pengarahan di Gedung Putih pada hari Minggu, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa AS memiliki komitmen yang teguh untuk mengeluarkan warganya dan warga Afghanistan yang berisiko keluar dari Afghanistan.
“AS memindahkan ribuan orang setiap hari,” kata Biden.
Biden juga berharap tidak perlu memperpanjang tenggat waktu hingga 31 Agustus untuk melakukan evakuasi, setelah Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan pekan lalu dan memukul mundur ribuan orang yang putus asa untuk melarikan diri dari negara itu, ketika AS dan sekutunya menarik pasukan setelah 20 tahun di sana.
Berdasarkan laporan Reuters, AS juga telah meminta bantuan enam maskapai penerbangan komersial untuk mengangkut orang setelah evakuasi mereka dari Afghanistan.