Terima Kenyataan, AS Harus Minta Izin Taliban untuk Evakuasi Warga Amerika
Karena kelompok militan itu kini telah menguasai negara tersebut, sedangkan Presiden Ashraf Ghani telah meninggalkan pemerintahannya
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken tampaknya telah setuju untuk mengakui 'kenyataan' bahwa AS harus merundingkan 'izin evakuasi' bagi warga Amerika yang ada di Afghanistan, kepada Taliban.
Karena kelompok militan itu kini telah menguasai negara tersebut, sedangkan Presiden Ashraf Ghani telah meninggalkan pemerintahannya dan kabur ke Uni Emirat Arab (UEA).
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (23/8/2021), saat ditanya mengenai apakah AS perlu mendapatkan izin dari Taliban agar warga Amerika dapat meninggalkan negara itu, ia menyampaikan bahwa itu adalah 'kenyataannya'.
Baca juga: Taliban Menang di Afghanistan, JI dan JAD di Indonesia Diperkirakan Bersuka Cita
"Mereka menguasai Afghanistan, itu kenyataan, itu kenyataan yang harus kita hadapi," kata Blinken.
Lalu Blinken menjelaskan apa yang saat ini menjadi fokus pemerintah AS di negara Timur Tengah itu.
"Apa yang kita fokuskan? fokus kita semua adalah membuat warga Amerika keluar dari sana dan memastikan segala kemungkinan untuk bisa melakukan itu. Dan dalam hal ini, saya pikir, persyaratannya adalah berkomunikasi dengan Taliban, yang menguasai negara itu," jelas Blinken.
Baca juga: Adik Presiden Ashraf Ghani Dukung Taliban, Minta Masyarakat Afghanistan Terima Pemerintah Taliban
Menurut Departemen Luar Negeri AS, ada kesepakatan yang dilakukan dengan kelompok militan itu untuk menyediakan jalan yang aman bagi para pengungsi.
Namun mirisnya, pernyataan Blinken ini muncul di tengah munculnya pernyataan yang sebelumnya disampaikan Pentagon bahwa warga Amerika yang mencoba pergi, telah dilecehkan dan bahkan 'dipukuli' oleh anggota kelompok pemberontak itu.
Pelecehan dan penganiayaan ini dilakukan Taliban saat warga AS melakukan perjalanan ke titik evakuasi yang sebenarnya bukan berada di bawah kendali Taliban.
Baca juga: Cara Taliban Mengejek AS, Publikasikan Foto Mirip Iwo Jima di Media Sosial
Perlu diketahui, penarikan pasukan AS yang terkesan 'tergesa-gesa' dari Afghanistan, saat ini mendapatkan kritikan secara luas, bahkan dari Partai Republik maupun Demokrat yang menjadi partai naungan Presiden AS Joe Biden.
Beberapa diantaranya meyakini bahwa akan lebih masuk akal dan aman jika sebelum menarik pasukan militer, pemerintah memindahkan warga Amerika dan senjata yang tersisa ke luar negeri terlebih dahulu.