Ketua IPC Andrew Parsons Bangga 162 NPC Berpartisipasi dalam Paralimpiade Tokyo Jepang
Angka ini melebihi Paralimpiade Rio 2016 dalam hal jumlah National Paralympic Committee (NPC) yang akan ambil bagian dalam Paralympic Games.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Andrew Parsons, Ketua Komite Paralimpiade Internasional (IPC) merasa bangga karena jumlah partisipasi Paralimpiade sudah tercatat 162 delegasi National Paralympic Committee (NPC).
Angka ini melebihi Paralimpiade Rio 2016 dalam hal jumlah National Paralympic Committee (NPC) yang akan ambil bagian dalam Paralympic Games.
"Memiliki 162 NPC bersaing di Tokyo membuat saya sangat bangga. Selama 18 bulan terakhir adalah yang paling menantang bagi semua orang yang terlibat dalam Gerakan Paralimpiade," ungkap Andrew Parsons, Senin (23/8/2021).
"Kredit besar perlu diberikan kepada NPC untuk mempersiapkan atlet mereka. Ini merupakan tantangan yang epik dan melelahkan bagi semua orang yang terlibat, termasuk tim manajemen IPC, namun telah memberikan hasil yang sangat baik," ujarnya.
Sebanyak 162 delegasi, termasuk Tim Paralimpiade Pengungsi dan lima negara yang memulai debutnya di Olimpiade, akan bertanding di 22 cabang olahraga.
Baca juga: Thomas Bach Tiba di Tokyo Tanpa Karantina Selama 3 Hari, Besok Ikut Pembukaan Paralimpiade Jepang
Ada 21 negara yang tidak bisa bersaing.
Paralimpiade Tokyo 2020 mengalahkan Rio 2016 dengan jumlah partisipan 159 NPC saja.
Namun Paralimpiade London 2012 mempertahankan gelar sebagai jumlah NP terbesar, dengan 164 orang ambil bagian.
Di Tokyo, selain penampilan kedua Tim Paralimpiade Pengungsi, lima NPC juga akan membuat debut Paralimpiade mereka menunjukkan napas yang berkembang dari Gerakan Paralimpiade.
"Dengan hanya satu hari sebelum pertandingan dimulai, kami sangat bersemangat dan menghargai dukungan semua orang yang telah membuat pertandingan yang luar biasa ini menjadi mungkin," tambahnya.
NPC yang baru bersaing di Tokyo 2020 ada lima NPC yaitu dari Bhutan, Grenada, Maladewa, Paraguay, dan St Vincent and the Grenadines.
Mereka akan bersaing untuk pertama kalinya dalam Paralympic Games di Tokyo 2020 dan semuanya adalah penerima dari Program Pengembangan NPC IPC.
Dari Bhutan: 2 atlet di atletik, kemudian NPC Grenada: 2 atlet, 1 atletik, 1 renang.
NPC Maladewa: 2 atlet di atletik, NPC Paraguay: 2 atlet, 1 atletik, 1 renang dan NPC St Vincent and the Grenadines: 1 atlet renang.
"Saya sangat senang untuk lima NPC yang akan membuat debut Paralimpiade mereka di Tokyo 2020 karena kelimanya telah terlibat dalam kegiatan Program Pengembangan NPC dalam beberapa tahun terakhir," ujar Parsons.
"Selalu istimewa melihat NPC tampil pertama kali di Paralympic Games. Dengan semua tantangan termasuk pandemi, melihat NPC ini sebagai bagian dari upacara pembukaan pada 24 Agustus akan menjadi momen yang ekstra spesial dan emosional bagi semua orang," tambahnya.
Baca juga: 132.000 Pelajar di Jepang Dijadwalkan Menonton Paralimpiade Tokyo
Ada 21 negara yang tidak bisa bertanding di Paralympic Games Tokyo 2020:
• Ditangguhkan oleh IPC (4) – COM, Komoro; DJI, Djibouti; SEY, Seychelles; SUD, Sudan. 2 KOMITE PARALYMPIC INTERNASIONAL
• Tidak ada atlet yang bertanding (4) – AND, Andorra; SEMUT, Antigua dan Barbuda; KEBOHONGAN, Liechtenstein; SMR San Marino.
• Masalah perjalanan karena pandemi (4) – KIR, Kiribati; SAM, Samoa; TGA, Tonga; VAN, Vanuatu.
• Keputusan pemerintah atau dukungan pemerintah terbatas (4) – BRU, Brunei; PRK, Republik Rakyat Demokratik Korea; TKM, Turkmenistan; TLS, Timor Timur.
• Alasan lain (3): AFG, Afghanistan; MYA, Myanmar; TTO, Trinidad & Tobago.
• Keputusan atlet untuk tidak bepergian (2) Macao, China; Suriname.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.