PM Malaysia Ismail Sabri Umumkan Kabinet Pekan Ini, Tidak Ada Kursi untuk Oposisi
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan para pemimpin oposisi tidak akan dipilih dalam kabinet barunya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan para pemimpin oposisi tidak akan dipilih dalam kabinet barunya.
Ia menyebut karena Pemerintah Federal yang baru bukanlah pemerintahan persatuan, dilansir The Straits Times.
"Mereka tidak berpartisipasi dalam Kabinet. Tidak ada pemerintahan yang bersatu dengan oposisi," kata Ismail kepada wartawan di Yan, Kedah, Senin (23/8/2021).
Perdana menteri yang baru diangkat itu mengatakan ia akan membuat pengumuman tentang anggota kabinetnya setelah Raja Sultan Abdullah Ahmad Shah menyetujui susunan yang diusulkan.
"Saya harus menyampaikan daftar itu kepada Yang di-Pertuan Agong dulu. Baru setelah Raja menyetujuinya baru saya akan mengumumkannya," katanya.
Baca juga: Jokowi Ucapkan Selamat Kepada Ismail Sabri Yaakob yang Telah Dilantik Menjadi PM Malaysia
Baca juga: Ketum PKB Sampaikan Selamat Atas Dilantiknya PM Baru Malaysia Ismail Sabri Yaakob
Ismail meminta masyarakat untuk tidak percaya pada daftar Kabinet yang diklaim telah menjadi viral, dengan mengatakan daftar itu palsu.
Ditanya siapa yang akan menjadi wakilnya, Ismail mengatakan dia akan mempertimbangkan semua pihak yang terlibat.
Komentar Ahli
Analis politik mengatakan sangat penting bagi Ismail untuk membuat Kabinetnya berdiri dan berjalan untuk menangani pandemi Covid-19 dan untuk mengatasi masalah ekonomi.
Tiga bulan ke depan disebut akan menjadi periode kritis ketika negara meneliti apakah Ismail akan memenuhi janjinya.
Profesor Shamsul Amri Baharuddin dari UKM Institute of Ethnic Studies mengatakan, Ismail diharapkan bisa membentuk Kabinet yang bisa bekerja lebih banyak dan lebih sedikit bicara.
"Dia tidak dikenal sebagai politisi penghasut Umno yang khas dan bukan dari sekolah bergengsi dan elit tempat banyak pemimpin puncak Umno berasal."
"Namun, dia dapat menjadi vokal dan tegas ketika dia mau, seperti yang kita lihat ketika dia memimpin anggota parlemen Barisan Nasional yang menentang ketua koalisi dan presiden partainya sendiri untuk mempertahankan dukungan bagi mantan perdana menteri Muhyiddin.
"Dia juga seorang pemimpin mahasiswa di Universiti Malaya. Semua karakteristiknya ini akan diterapkan ketika dia memilih menteri-menteri Kabinet untuk memastikan itu adalah Kabinet yang bisa dia tangani."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.