PM Malaysia Ismail Sabri Umumkan Kabinet Pekan Ini, Tidak Ada Kursi untuk Oposisi
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan para pemimpin oposisi tidak akan dipilih dalam kabinet barunya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Menjadi presiden non-Umno pertama yang memegang jabatan perdana menteri, tidak mengherankan jika Pak Ismail beralih ke orang-orang seperti wakil presiden UMNO Mohamad Hassan dan mengangkatnya ke Kabinet sebagai senator untuk memastikan dia mendapat dukungan dan ide yang benar," kata Prof Syamsul.
"Kemungkinan besar dia akan mengisi beberapa jabatan menteri senior terlebih dahulu sebelum mengumumkan susunan kabinet lengkap," kata Prof Shamsul.
Dr Mazlan Ali dari Universiti Teknologi Malaysia mengatakan Kabinet baru harus menjadi kabinet yang terlihat bekerja untuk rakyat.
"Harus lean government yang tidak terlalu banyak portofolio dan tidak dibebani terlalu banyak jabatan seperti dua wakil menteri untuk satu jabatan menteri," ujarnya.
"Tiga bulan ini akan menjadi fase 'lakukan atau mati' yang sangat kritis bagi Perdana Menteri. Dia harus memberi cap pada Kabinetnya dengan beberapa wajah baru sehingga tidak diberhentikan sebagai Perikatan 2.0," tambah Mazlan.
Ismail Sabri Yaakob, Perdana Menteri Malaysia yang Ketiga dalam Tiga Tahun
Ismail Sabri Yaakob dilantik sebagai Perdana Menteri baru Malaysia, Sabtu (21/8/2021), setelah ditunjuk oleh Raja Al-Sultan Abdullah sehari sebelumnya.
Ismail menjadi Perdana Menteri Malaysia ketiga dalam tiga tahun terakhir.
Ia disumpah setelah mendapatkan dukungan 114 anggota parlemen, lebih dari cukup dari sekedar 111 dukungan yang dibutuhkan.
Ismail merupakan penerus Muhyiddin Yassin, yang mengundurkan diri setelah 17 bulan menjabat.
Muhyiddin kehilangan dukungan mayoritas di parlemen dikarenakan pertikaian dalam koalisi politik yang berkuasa, CNBC melaporkan.
Baca juga: Ketum PKB Sampaikan Selamat Atas Dilantiknya PM Baru Malaysia Ismail Sabri Yaakob
Baca juga: Ismail Sabri Yaakob Dilantik sebagai Perdana Menteri ke-9 Malaysia
Dengan dipilihnya Ismail, berarti partai politik yang paling lama berkuasa di negara itu – Organisasi Nasional Malaysia Bersatu atau UMNO – telah merebut kembali jabatan perdana menteri Malaysia setelah kalah di tahun 2018.
UMNO adalah partai dominan dalam koalisi yang memerintah Malaysia selama lebih dari 60 tahun.
UMNO sempat kehilangan kekuasaan dalam pemilihan umum 2018 karena skandal keuangan yang melibatkan dana negara.
Partai tersebut kembali berkuasa pada tahun 2020 setelah pengunduran diri mendadak Perdana Menteri Mahathir Mohamad, yang memungkinkan Muhyiddin untuk membentuk koalisi yang berkuasa saat ini.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.