Sikap Negara-negara Terhadap Pengungsi Afghanistan: Pakistan Tutup Perbatasan, Turki Bangun Tembok
Sejumlah negara bersedia mau menampung pengungsi Afghanistan, tetapi ada pula yang menolak dan menutup perbatasannya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa negara menjadi target tempat tinggal baru bagi warga Afghanistan yang melarikan diri dari Taliban.
Sejumlah negara bersedia menampung, tetapi ada pula yang menolak pengungsi dan menutup perbatasannya.
Dilansir BBC.com, jutaan orang di Afghanistan berebut untuk meninggalkan negara setelah Taliban menguasai kembali negara mereka, hampir dua dekade setelah Taliban digulingkan oleh militer AS.
Beberapa dari mereka sudah berada di negara-negara tetangga.
Sementara 3,5 juta orang kehilangan tempat tinggal di dalam perbatasan Afghanistan sebagai akibat dari konflik dan ketidakstabilan politik.
Tidak diketahui secara pasti berapa banyak warga Afghanistan yang pergi.
Taliban mengendalikan semua titik perlintasan darat utama dengan tetangga Afghanistan.
Baca juga: Wakil Presiden Afghanistan Sebut Taliban, ISIS dan Al-Qaeda Tidak Ada Bedanya
Baca juga: Wanita Afghanistan Melahirkan di Pesawat AS saat Proses Evakuasi, Ibu dan Bayi Berhasil Selamat
Militan itu mengatakan mereka tidak ingin warga Afghanistan meninggalkan negara.
Laporan menunjukkan hanya pedagang atau mereka yang memiliki dokumen perjalanan yang sah yang diizinkan untuk menyeberang.
"Sebagian besar warga Afghanistan tidak dapat meninggalkan negara itu melalui jalur reguler," kata juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Jumat.
"Sampai hari ini, mereka yang mungkin dalam bahaya tidak memiliki jalan keluar yang jelas."
Namun, beberapa pengungsi berhasil menemukan jalan keluar dari negara tersebut.
Beberapa ribu warga Afghanistan dikatakan telah menyeberang ke Pakistan tidak lama setelah Taliban menguasai Kabul.
Sekitar 1.500 warga Afghanistan dilaporkan telah memasuki Uzbekistan dan tinggal di tenda-tenda dekat perbatasan.