1,63 Juta Dosis Vaksin Moderna Dihentikan Sementara Penggunaannya di Jepang
Kementerian Kesehatan Jepang meminta langkah-langkah seperti berkonsultasi dengan dokter keluarga jika ada perubahan kondisi fisik.
Editor: Dewi Agustina

Takeda Pharmaceutical Company bertanggung jawab untuk distribusi domestik dan penjualan produk moderna, dan terutama digunakan di tempat vaksinasi skala besar dan vaksinasi kerja.
Pada akhir September, pemerintah telah menandatangani kontrak dengan produsen untuk menerima pasokan 50 juta dosis (untuk 25 juta orang) yang dibuat oleh Moderna, dan lebih dari 10 juta dosis telah diinokulasi.
Vaksin disimpan di lemari es dengan suhu sekitar -20 derajat Celcius.
Segera setelah dikeluarkan untuk digunakan, wadahnya keruh dan sulit untuk diperiksa karena wadahnya tidak boleh diguncang karena sifat bahannya.
Setiap wadah berisi 10 dosis, dan bagian karet wadah diisi dengan jarum suntik dan diinokulasi. Setelah digunakan, vaksin dalam wadah harus habis dalam waktu 6 jam.
"Di venue, saya tergila-gila dengan betapa cepatnya saya bisa mendapatkan vaksin tanpa limbah. Ada kekurangan perawat di lapangan, jadi saya tidak mampu memeriksa setiap zat asing satu per satu," tambah perawat itu.
PM Jepang Yoshihide Suga menekankan kemarin sejak divaksinasi beberapa hari lalu belum ada masuk laporan dampak bahaya kesehatan dari masyarakat mengenai penggunaan vaksin yang tercemar tersebut.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.