Taliban Dikabarkan Datangi Satu per Satu Rumah Warga Cari Perempuan untuk Dinikahi
Seperti diungkapkan aktivis sosial Fariha Easer, Taliban masih mencari perempuan atau gadis berusia 15 tahun untuk dinikahi.
Editor: Hasanudin Aco
Pada masa Taliban berkuasa di Afghanistan, perempuan selalu menjadi pihak yang ditekan.
Mereka tak boleh bersekolah jika berusia di bawah 10 tahun, harus selalu menggunakan burqa dan keluar rumah harus ditemani oleh kerabat pria.
Taliban sendiri mengungkapkan bahwa mereka akan lebih moderat terhadap perempuan.
Mengungkapkan mereka tak diwajibkan memakai burqa, dan tetap diperbolehkan bersekolah dan bekerja.
Namun, banyak yang skeptis Taliban akan menepati janji mereka.
Janji Hormati Perempuan
Sebelumnya, Taliban berjanji untuk melindungi hak-hak perempuan dan kebebasan pers.
“Kami akan mengizinkan perempuan untuk bekerja dan belajar. Kami punya kerangka kerja, tentu saja. Wanita akan sangat aktif di masyarakat tetapi dalam kerangka Islam,” kata Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, pada konferensi pers pertama mereka di Kabul, Selasa (17/8/2021).
Sejak menguasai Afghanistan dalam waktu singkat, Taliban berusaha mencitrakan diri sebagai kelompok yang lebih moderat dibandingkan saat mereka berkuasa pada 1990-an.
“Tidak akan ada diskriminasi terhadap perempuan, mereka akan bekerja bahu-membahu dengan kami,” katanya, seperti dilansir dari Al Jazeera.
Didesak tentang perbedaan pemerintahan baru Taliban dari yang sebelumnya, Mujahid mengatakan bahwa kelompok tersebut telah berkembang dan tidak akan mengambil tindakan yang sama seperti yang mereka lakukan di masa lalu.
“Akan ada perbedaan dalam hal tindakan yang akan kita ambil dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu,” katanya.
Pada bagian lain, juru bicara politik Taliban, Suhail Saheen mengatakan, Taliban menghormati hak-hak perempuan, termasuk tidak wajib menggunakan burqa.
"Burqa bukan satu-satunya jilbab yang harus ditaati, ada berbagai jenis jilbab tidak terbatas pada burqa," ujar Juru Bicara Kantor Politik Taliban, Suhail Shaheen, kepada Sky News Inggris, seperti dilansir Channel News Asia.