Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Konflik di Afghanistan: Taliban Peringatkan Kemungkinan Adanya Serangan Lanjutan ISIS-K

Di tengah evakuasi pasukan Amerika Serikat (AS) di bandara Kabul, Afghanistan, Taliban memperingatkan kemungkinan sernagan lanjutan dari ISIS-K.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Update Konflik di Afghanistan: Taliban Peringatkan Kemungkinan Adanya Serangan Lanjutan ISIS-K
AFP/AAMIR QURESHI
Orang-orang berkumpul untuk mencari kerabat yang hilang sehari setelah serangan bom bunuh diri kembar, yang menewaskan puluhan orang termasuk 13 tentara AS di luar bandara Kabul, di sebuah rumah sakit yang dikelola oleh LSM Italia Darurat di Kabul, Jumat (27/8/2021). AFP/Aamir QURESHI 

Penerbangan yang datang atau pergi di bandara Kabul pada Minggu (29/8/2021) jauh lebih sedikit dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Bahkan, saat pagi tidak ada satu pun pesawat AS yang mendarat di bandara Kabul meski warga Afghanistan masih berusaha untuk mengungsi.

Seorang pejuang Taliban berjaga di lokasi bom bunuh diri kembar yang menewaskan ratusan orang termasuk 13 tentara AS, di bandara Kabul, Jumat (27/8/2021). AFP/WAKIL KOHSAR
Seorang pejuang Taliban berjaga di lokasi bom bunuh diri kembar yang menewaskan ratusan orang termasuk 13 tentara AS, di bandara Kabul, Jumat (27/8/2021). AFP/WAKIL KOHSAR (AFP/WAKIL KOHSAR)

Al Jazeera melaporkan, ratusan orang mencoba naik bus pagi tadi, mencoba strategi terbaru untuk mengungsi.

Sementara itu, beberapa hari setelah bank dibuka kembali di Afghanistan, kerumunan belum mereda.

Ratusan terlihat berdiri di luar lembaga keuangan ibukota, mencoba untuk mendapatkan akses ke dana yang tidak dapat diakses sejak Taliban mengambil alih negara itu.

Ada laporan kerusuhan terjadi di luar beberapa bank di kota.

Cerita Mahasiswa yang Mencoba Mengungsi

Berita Rekomendasi

Seorang mahasiswa dari Universitas Amerika di Afghanistan membagikan kisahnya yang mencoba mengungsi.

Mahasiswa yang tidak disebutkan namanya itu, dan rekan-rekannya, berharap untuk pergi ke Qatar.

Di mana mereka akan bergabung dengan hampir 60.000 warga Afghanistan yang telah diproses di luar Amerika, menunggu visa mereka.

Mahasiswa itu mengatakan, mengungsi adalah keputusan yang sangat sulit baginya.

Baca juga: Iran Janji Mendukung Rakyat Afghanistan, Sebut AS Sumber Penderitaan

"Hati saya akan berdarah, karena saya telah meninggalkan keluarga saya," katanya.

"Aku bahkan belum mengucapkan selamat tinggal pada ibuku, dia ada di tempat lain. Karena ancaman itu, saya tidak bisa tinggal di rumah saya selama beberapa hari terakhir," tambahnya.

Dia mengatakan, dirinya telah pindah dari satu rumah ke rumah lain agar tidak terdeteksi, sehingga belum sempat mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya.

"Saya pindah dari satu rumah ke rumah lain agar tidak terdeteksi, jadi saya belum mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang saya cintai," kata mahasiswa itu.

Baca berita lain seputar Konflik di Afghanistan

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas