Pasukan AS Terakhir Meninggalkan Afghanistan, Taliban Rayakan Kemenangan
Pasukan Taliban merayakan kemenangan setelah pasukan Amerika Serikat yang terakhir meninggalkan Afghanistan.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Setelah 20 tahun lamanya, pasukan Amerika Serikat (AS) yang terakhir akhirnya telah meninggalkan Afghanistan.
Keluarnya pasukan AS ini, disambut dengan tembakkan senjata dari pejuang Taliban sebagai bentuk perayaan.
Pengumuman penarikan pasukan terakhir AS ini disampaikan oleh Kepala Komando Pusat, Jenderal Marinir Frank McKenzie saat konferensi pers di Pentagon, Senin (30/8/2021).
"Saya di sini untuk mengumumkan selesainya penarikan kami dari Afghanistan dan berakhirnya misi militer untuk mengevakuasi warga Amerika," kata McKenzie, dikutip dari AlJazeera.
Baca juga: POPULER Internasional: Kasus Kematian Pertama Terkait Vaksin Pfizer di NZ | Sumber Kekayaan Taliban
Baca juga: Taliban Larang Guru Pria Mengajari Murid Perempuan
"Kami tidak mengeluarkan semua orang yang ingin kami keluarkan."
"Tapi saya pikir jika kami tinggal 10 hari lagi, kami tidak akan mengeluarkan semua orang yang kami inginkan."
"Dan masih akan ada orang yang kecewa. Ini situasi yang sulit," lanjutnya.
Penerbangan terakhir pasukan AS menggunakan pesawat C-17, lepas landas dari Bandara Internasiona Hamid Karzai, satu menit sebelum tengah malam waktu Kabul.
Penerbangan terakhir berlangsung di bawah pengamanan ketat, menyusul dua serangan terhadap operasi evakuasi dua minggu oleh Negara Islam Provinsi Khorasan (ISIS-K).
Baca juga: Detik-detik AS Resmi Keluar dari Afghanistan, Taliban Bersiap Mengambil Alih Bandara Kabul
Baca juga: Update Konflik di Afghanistan: Taliban Peringatkan Kemungkinan Adanya Serangan Lanjutan ISIS-K
Biden Minta Komandan Perang untuk Terus Kejar Anggota ISIS-K
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden meminta kepada komandan militernya, untuk "tidak berhenti" memburu pasukan ISIS-K yang telah membuat 13 pasukan AS meninggal dunia.
Ketika ditanya oleh koresponden senior CNN, Phil Mattingly soal apakah Biden secara pribadi memberikan lampu hijau terkait serangan pesawat tak berawak, Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki tak langsung menjawab.
Jen Psakit mengatakan para komandan memiliki otoritas yang diperlukan untuk melakukan serangan semacam itu.
Baca juga: Eks Anggota JI: Kemenangan Taliban Dapat Menginspirasi Kelompok Teroris Indonesia
Baca juga: Janji Bakal Moderat, Pengamat Sebut Taliban Hanya Gimmick demi Diakui Negara Lain
"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa Presiden telah menjelaskan kepada komandannya bahwa mereka tidak boleh berhenti untuk membuat ISIS membayar atas kematian anggota layanan Amerika di bandara Kabul," ujar Psaki, dikutip dari CNN.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.