Pasukan AS Terakhir Meninggalkan Afghanistan, Taliban Rayakan Kemenangan
Pasukan Taliban merayakan kemenangan setelah pasukan Amerika Serikat yang terakhir meninggalkan Afghanistan.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Tiara Shelavie
"Jelas, ini adalah teroris ISIS yang membunuh anggota layanan AS, dan Presiden secara teratur diberi pengarahan, tetapi dia telah mengarahkan mereka untuk mengejar dan membunuh teroris ISIS yang telah merenggut nyawa pria dan wanita yang melayani negara kita," lanjutnya menambahkan.
CNN telah melaporkan bahwa serangan pesawat tak berawak yang terjadi pada Minggu (29/8/2021) lalu, menewaskan satu keluarga dengan 10 anggota keluarga, termasuk tujuh anak-anak.
Sementara, Komando Pusat telah mengatakan sebelumnya bahwa mereka menilai kemungkinan korban sipil.
Baca juga: Militan Taliban Dinilai Lihai Manfaatkan Media Sosial untuk Mengubah Citra
Baca juga: Taliban Disebut Kelompok Pemberontak Terkaya di Dunia, Ini Sederet Sumber Uang Mereka
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com bahwa Joe Biden menjanjikan serangan lebih lanjut terhadap ISIS-K, afiliasi Kelompok Negara Islam (IS) di Afghanistan.
Serangan ini merupakan pembalasan atas insiden bom bunuh diri yang mematikan pada Kamis (26/8/2021).
"Serangan ini bukan yang terakhir. Kami akan terus memburu siapapun yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka membayarnya," kata Biden dalam sebuah pernyataan, Sabtu (28/8/2021), dikutip dari AlJazeera.
"Komandan kami memberi tahu saya bahwa serangan sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan."
"Saya mengarahkan mereka untuk mengambil setiap tindakan yang mungkin untuk memprioritaskan perlindungan kekuatan," imbuhnya.
Bom bunuh diri di Kabul itu telah menewaskan 175 orang, termasuk 13 tentara AS.
(Tribunnews.com/Whiesa/Pravitri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.