Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Konflik di Afghanistan, ISIS-K Akui Luncurkan Roket ke Bandara Kabul, 1.200 Orang Dievakuasi

ISIS-K mengakui bertanggungjawab atas serangan enam roket Katyusha ke Bandara Bandara Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Update Konflik di Afghanistan, ISIS-K Akui Luncurkan Roket ke Bandara Kabul, 1.200 Orang Dievakuasi
Najiba/AFP
Ledakan keras kembali terdengar di ibukota Afghanistan, Kabul pada Minggu (29/8/2021). 

Setidaknya 13 tentara AS juga termasuk di antara mereka yang tewas.

Baca juga: Taliban Salahkan Ashraf Ghani yang Tinggalkan Afghanistan, Dianggap Jadi Penyebab Kekacauan Negara

Baca juga: Taliban Disebut Kelompok Pemberontak Terkaya di Dunia, Ini Sederet Sumber Uang Mereka

AS mengatakan ingin membunuh pelaku bom bunuh diri dalam serangan pesawat tak berawak terbaru di Kabul.

Akan tetapi laporan media mengatakan beberapa anak tewas dalam insiden yang menghancurkan sebuah mobil yang sarat dengan bahan peledak.

AS Evakuasi 1.200 Orang dari Kabul

AS menerbangkan sekitar 1.200 orang dari Kabul pada hari Minggu (29/8/2021), kata Gedung Putih, saat evakuasi besar-besaran dari Afghanistan memasuki hari terakhirnya.

UE Harus Beri Dukungan pada Negara-negara Tetangga Afghanistan

Uni Eropa (UE) harus memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara tetangga Afghanistan untuk membantu mereka mengelola pengungsi yang melarikan diri dari Taliban, kata kepala kebijakan luar negeri blok itu dalam sebuah wawancara.

Berita Rekomendasi

"Kita harus meningkatkan kerja sama dengan negara-negara tetangga untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Afghanistan."

"Kita harus membantu mereka dengan gelombang pengungsi pertama,” kata Josep Borrell kepada surat kabar Italia Corriere Della Sera.

Borrell menambahkan, orang-orang Afghanistan yang melarikan diri tidak akan mencapai Roma, tetapi mungkin Uzbekistan.

"Orang-orang Afghanistan yang melarikan diri dari negara itu tidak akan mencapai Roma sejak awal, tetapi mungkin Tashkent (Uzbekistan). Kita perlu membantu negara-negara yang akan berada di garis depan," katanya.

Pejuang Taliban berpatroli di sebuah jalan di Kabul pada 29 Agustus 2021, saat ancaman bom bunuh diri membayang-bayangi detik-detik akhir penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
Pejuang Taliban berpatroli di sebuah jalan di Kabul pada 29 Agustus 2021, saat ancaman bom bunuh diri membayang-bayangi detik-detik akhir penarikan pasukan AS dari Afghanistan. (AFP)

Rusia Serukan Konferensi untuk Membangun Kembali Ekonomi Afghanistan

Rusia telah mengusulkan konferensi internasional untuk membangun kembali ekonomi Afghanistan menyusul pengambilalihan negara oleh Taliban dan gelombang migrasi berikutnya.

"Semua negara kaya di dunia harus bertemu dengan perwakilan dari otoritas Afghanistan yang baru untuk membahas masalah rekonstruksi ekonomi dan sosial," kata utusan Moskow untuk Afghanistan, Samir Kabulov, mengatakan di televisi pemerintah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas