Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siapa Gulafroz? Wanita yang Dianggap Berbahaya & Dicari Taliban, Sempat Ditodong Senjata Tentara AS

Gulafroz Ebtekar, seorang perwira polisi wanita Afghanistan kini sedang diburu keberadaannya oleh Pasukan Taliban.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Siapa Gulafroz? Wanita yang Dianggap Berbahaya & Dicari Taliban, Sempat Ditodong Senjata Tentara AS
(Tangkap layar EAST2WEST NEWS via New York Post)
Gulafroz Ebtekar polisi asal Afghanistan. (Tangkap layar EAST2WEST NEWS via New York Post) 

"Saya pikir mereka akan mengantar kami ke pesawat atau memberikan keamanan,” kenang Ebtekar.

Dia mengklaim dia dikawal ke jalan yang ramai dan diperintahkan dengan todongan senjata untuk pergi.

“Pada saat itu, saya tidak ingin hidup lagi, Saya menyadari bahwa tidak ada pertolongan, dan tidak aman untuk tinggal di Afghanistan,” ungkapnya.

Ditolak Rusia, Diburu Taliban, hingga Dianiaya

Gulafroz Ebtekar polisi asal Afghanistan. (Tangkap layar EAST2WEST NEWS via New York Post)
Gulafroz Ebtekar polisi asal Afghanistan saat mencoba melarikan diri. (Tangkap layar EAST2WEST NEWS via New York Post) ((Tangkap layar EAST2WEST NEWS via New York Post))

Wanita yang memperoleh gelar master di akademi kepolisian terkemuka di Rusia ini, juga ditolak oleh kedutaan Moskow, Rusia.

Rusia beralasan tidak ingin membuat marah Taliban dan mengatakan kepada Gulafroz bahwa mereka tidak dapat campur tangan.

Terlebih polisi wanita tersebut tidak memiliki paspor atau tempat tinggal Rusia.

Berita Rekomendasi

Ketika Gulafroz Ebtekar pulang ke rumahnya, ibunya mengatakan kepadanya bahwa Taliban telah datang untuknya saat dia keluar.

Baca juga: Afghanistan: Cerita orang-orang yang gagal melarikan diri dari Taliban

Hal itu yang membuat Gulafroz Ebtekar pindah dari apartemen satu ke apartemen lainnya, mencoba menghindari para militan.

Dan ketika dia mencoba menuju bandara lagi, katanya, penjaga Taliban memukulinya.

“Semua kata-kata mereka disertai dengan pukulan. Ketika saya dipukul lagi, saya tidak bisa bangun, saya tidak bisa berkata apa-apa,” kata Ebtekar.

“Mereka memukuli saya dengan tinju, sepatu bot, senjata, dan bahkan batu.”

Berita soal konflik di Afghanistan lainnya.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas