Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sprinter Asal Afrika Barat Pereira Semedo Dilamar Kekasihnya di Arena Paralimpiade Tokyo Jepang

Pereira Cemedo yang baru pertama kali mengikuti Paralimpiade sempat mempertimbangkan untuk pensiun usai turnamen.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sprinter Asal Afrika Barat Pereira Semedo Dilamar Kekasihnya di Arena Paralimpiade Tokyo Jepang
Foto Mainichi
Sprinter dari Cape Verde, Pereira Semedo (kiri) dilamar kekasihnya Vaz da Veiga di lapangan atletik Paralimpiade Tokyo, Kamis (2/9/2021) di stadiun utama nasional Kokuritsu Kyogijo Tokyo. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Keurani Dreia Pereira Semedo (32), atlet dari negara kepulauan Afrika Barat, Tanjung Verde, berencana akan pensiun setelah menyelesaikan tugasnya di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.

Namun rencana itu batal setelah atlet atletik ini dilamar sang kekasih Vaz da Veiga di tengah lapangan pertandingan usai bertanding, Kamis (2/9/2021).

Pereira Semedo finish dengan waktu 33,04 dalam perlombaan kualifikasi 200 m (tunanetra T11) yang berlangsung di Stadion Nasional Tokyo (kokuritsu kyogijo).

Atletik putri ini finish di empat terbawah dari empat grup kualifikasi.

Hasilnya adalah kekalahan di kualifikasi, tetapi tak lama kemudian dia dikejutkan dengan hal yang yang tak terduga.

Vaz da Veiga, sang kekasih, yang sudah dipacarinya selama 11 tahun, melamarnya di landasan lari cepat tersebut dan memberikan cincin.

Berita Rekomendasi

"Ada begitu banyak emosi yang berputar di hati saya, sehingga tidak ada kata-kata untuk mengungkapkan perasaan bahagia saya saat ini," ungkap Pereira Semedo.

Baca juga: Teknisi TV Amerika Peliput Paralimpiade Ditangkap Polisi karena Simpan Ganja

Veiga pun bahagia kejutan lamarannya diterima oleh sang kekasih.

"Saya telah merencanakan sejak keputusan untuk mewakili tim pada bulan Juli. Saya pikir ini adalah kesempatan terbaik," ujarnya.

Pereira Cemedo yang baru pertama kali mengikuti Paralimpiade sempat mempertimbangkan untuk pensiun usai turnamen.

"Karena dia ada di sisi saya mulai sekarang, saya lebih termotivasi untuk terus berlari di masa depan," katanya menunjukkan kesediaannya untuk terus berlari di perlombaan berkaki tiga di masa mendatang.


Para pemain di sekitarnya pun bertepuk tangan.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas