Perempuan Afghanistan membawa poster saat ikut dalam protes di Herat pada 2 September 2021. Para perempuan Afghanistan yang mengadakan protes langka pada 2 September mengatakan mereka bersedia menerima burqa yang mencakup semua jika putri mereka masih bisa pergi ke sekolah di bawah pemerintahan Taliban. AFP/STR
TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Perempuan Afghanistan melakukan aksi protes di luar Istana Kepresidenan di Kabul pada Jumat (3/9/2021) waktu setempat.
Para perempuan tersebut mendesak pemimpin baru Taliban di negara itu untuk menegakkan hak-hak perempuan.
Para perempuan ini memegang plakat dan meneriakkan slogan-slogan untuk menuntut agar suara mereka didengar.
Salah Satu plakat yang dibawa perempuan tersebut berbunyi "Masyarakat di mana perempuan tidak aktif adalah masyarakat yang mati".
Protes itu terjadi sehari setelah sekelompok perempuan berkumpul di provinsi Herat yang menuntut partisipasi mereka dalam pemerintahan dan hak mereka atas pendidikan dan pekerjaan.
Sebelumnya, Para pemimpin Taliban telah berusaha untuk menampilkan citra yang lebih moderat termasuk mengatakan perempuan dan anak perempuan akan dapat bersekolah dan bekerja sesuai dengan hukum Islam.