Taliban Cari Email Pejabat Pemerintahan Dulu, Google Kunci Akun, Khawatir Ada Jejak Digital
Google mengunci sejumlah akun email pemerintah Afghanistan untuk sementara karena khawatir ada jejak digital dari eks pejabat dan mitra internasional.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
"Bahkan hanya memiliki daftar karyawan di Google Sheet adalah masalah besar," katanya.
Anderson menyoroti laporan balas dendam Taliban terhadap mantan pegawai pemerintah.
Catatan penukar surat menunjukkan bahwa layanan email Microsoft Corp (MSFT.O) juga digunakan oleh beberapa lembaga pemerintah Afghanistan.
Beberapa diantaranya kementerian luar negeri dan kepresidenan.
Meski demikian, belum jelas langkah apa yang diambil pihak penyedia layanan pesan elektronik seperti Google atau Microsoft Corp untuk mencegah data-data itu jatuh ke tangan Taliban.
Pihak Microsoft Corp sendiri menolak berkomentar.
Anderson mengatakan, upaya Taliban untuk mengendalikan infrastruktur digital buatan AS patut diperhatikan.
Intelijen yang diambil dari infrastruktur itu, katanya, "Mungkin jauh lebih berharga bagi pemerintah pemula daripada helikopter tua."
Baca juga: Tolak Taliban dan Lakukan Perlawanan, Pejuang Perlawanan Panjshir Dipimpin Putra Tokoh Afghanistan
Baca juga: Pejabat Senior Taliban: Wanita Tidak Dimasukkan ke Pemerintahan Baru Afghanistan
Taliban diketahui tengah mempersiapkan pengumuman pemerintahan baru Afghanistan.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, seorang pejabat senior menjelaskan bahwa wanita tidak akan masuk dalam tubuh pemerintahan ini.
Sementara itu, Taliban telah mengonfirmasi pemimpin utamanya, yakni Hibatullah Akhundzada sebagai otoritas tertinggi di Afghanistan.
Nantinya akan ada presiden atau perdana menteri yang akan menjalankan negara di bawah kekuasaannya.
(Tribunnews/Ika Nur/Pravitri Retno)