Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jubir Taliban: Perang di Afghanistan Telah Berakhir

Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan pada hari Senin waktu setempat bahwa perang di Afghanistan telah berakhir dan pengumuman tentang komp

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Jubir Taliban: Perang di Afghanistan Telah Berakhir
AFP
Gerakan perlawanan Afghanistan dan pasukan anti-Taliban berpatroli di puncak bukit di daerah Darband di distrik Anaba, Provinsi Panjshir, Rabu (1/9/2021). Panjshir terkenal dengan pertahanan alaminya yang tidak pernah ditembus oleh pasukan Soviet atau Taliban. 

TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan pada hari Senin waktu setempat bahwa perang di Afghanistan telah berakhir dan pengumuman tentang komposisi pemerintahan baru akan disampaikan dalam beberapa hari ke depan.

"Tadi malam dan pagi ini, (provinsi) Panjshir benar-benar terkendali, dengan demikian perang di Afghanistan telah berakhir. Tidak ada lagi alasan untuk perang, sudah waktunya untuk membangun kembali negara kita," kata Mujahid dalam konferensi pers.

Ia pun meyakinkan bahwa tidak ada warga sipil yang terluka dalam bentrokan yang berlangsung di provinsi itu.

Perlu diketahui, Panjshir merupakan satu-satunya provinsi di Afghanistan yang masih melakukan perlawanan terhadap Taliban dan dianggap sebagai benteng perlawanan terakhir negara itu terhadap kelompok militan ini.

Dengan kondisi seperti ini, kata Mujahid, susunan kabinet pemerintahan baru pun akan segera diumumkan.

"Pemerintahan baru akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan," tegas Mujahid.

Perempuan Afghanistan ikut serta dalam pawai protes untuk hak-hak mereka di bawah pemerintahan Taliban di pusat kota Kabul pada 3 September 2021. AFP/HOSHANG HASHIMI
Perempuan Afghanistan ikut serta dalam pawai protes untuk hak-hak mereka di bawah pemerintahan Taliban di pusat kota Kabul pada 3 September 2021. AFP/HOSHANG HASHIMI (AFP/HOSHANG HASHIMI)

Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (6/9/2021), ia bahkan menegaskan bahwa beberapa negara, termasuk Turki, China dan Rusia, telah diundang untuk menghadiri sebuah upacara, di mana pengumuman komposisi pemerintahan baru Afghanistan akan disampaikan.

Baca juga: Proses Evakuasi WNI dari Afghanistan Rumit, Taliban Kawal dari KBRI Hingga Bandara Kabul

Berita Rekomendasi

"Undangan telah dikirim ke beberapa negara untuk menghadiri upacara deklarasi pemerintahan baru," papar Mujahid.

Menariknya, Taliban juga bermaksud mengajak anggota militer Afghanistan yang selama 20 tahun terakhir ini telah dilatih oleh Amerika Serikat (AS) untuk bergabung dengan Departemen Keamanan di pemerintahan besutan kelompok militan itu.

Unit pasukan khusus pejuang Taliban Fateh berjaga bersama dengan pejuang lainnya di sebuah jalan di Kabul pada 29 Agustus 2021, saat ancaman bom bunuh diri menggantung di fase terakhir operasi pengangkutan udara militer AS dari Kabul, dengan Presiden Joe Biden memperingatkan serangan lain sangat mungkin terjadi sebelum evakuasi berakhir. AFP/Aamir QURESHI
Unit pasukan khusus pejuang Taliban Fateh berjaga bersama dengan pejuang lainnya di sebuah jalan di Kabul pada 29 Agustus 2021, saat ancaman bom bunuh diri menggantung di fase terakhir operasi pengangkutan udara militer AS dari Kabul, dengan Presiden Joe Biden memperingatkan serangan lain sangat mungkin terjadi sebelum evakuasi berakhir. AFP/Aamir QURESHI (AFP/AAMIR QURESHI)

"Pasukan Afghanistan, yang telah dilatih selama 20 tahun terakhir, akan diundang  untuk bertugas di Departemen Keamanan," papar Mujahid.

Sebelumnya pada hari Senin, Mujahid menyampaikan bahwa Panjshir, yang menjadi provinsi terakhir yang 'belum ditaklukkan' dari 34 provinsi Afghanistan, kini telah sepenuhnya berada di bawah kendali Taliban.

Namun pasukan perlawanan lokal, yang dipimpin oleh Kepala Front Perlawanan Nasional Afghanista (NRFA) Ahmad Massoud, membantah klaim ini.

Perlu diketahui, pernyataan Mujahid merupakan pernyataan kedua yang dibuat oleh Taliban tentang berakhirnya perang di Afghanistan.

Kali pertama mereka melakukannya yakni pada 16 Agustus lalu, sehari setelah pengambilalihan ibu kota Afghanistan, Kabul.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas