Warga Vietnam 'Buang Sepi' Saat Lockdown, Andalkan Balkon Kecil Rumah
Balkon kecil yang dimiliki banyak rumah di Hanoi, Vietnam, tampaknya telah menjadi tempat 'membunuh sepi' saat penduduk kota itu terpaksa berada di da
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, HANOI - Balkon kecil yang dimiliki banyak rumah di Hanoi, Vietnam, tampaknya telah menjadi tempat 'membunuh sepi' saat penduduk kota itu terpaksa berada di dalam rumah karena diterapkannya sistem penguncian (lockdown) di masa pandemi virus corona (Covid-19).
Balkon kecil mereka menghadap ke jalan yang sepi dan menjadi saksi bisu terkait aktivitas yang dilakukan oleh masing-masing keluarga.
Diantara mereka ada yang sengaja meletakkan meja, tikar yoga, dan kursi yang nyaman untuk sekadar minum kopi dan menghirup udara segar.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (7/9/2021), 8 juta orang yang tinggal di ibu kota Vietnam itu telah berada di bawah aturan yang ketat untuk tetap tinggal di rumah sejak akhir Juli lalu.
Mereka hanya diizinkan melakukan perjalanan untuk memperoleh makanan atau kunjungan ke rumah sakit.
Meskipun sistem lockdown itu mulai dilonggarkan di beberapa bagian kota, namun sebagian besar penduduk harus tetap tinggal di rumah, setidaknya selama dua minggu ke depan.
Hal itu karena jumlah kematian nasional akibat Covid-19 di kota itu terus mengalami peningkatan.
Seperti yang disampaikan seorang pekerja kantoran yang tinggal di blok perumahan bertingkat tinggi, Nguyen Xuan Anh.
Baca juga: Warga Vietnam Dipenjara 5 tahun Karena Sengaja Sebarkan Covid-19
"Satu-satunya koneksi saya ke dunia luar adalah melalui balkon kecil saya ini," kata Anh.
Anh telah banyak menghabiskan waktu di depan meja yang kini ia letakkan di balkonnya yang memiliki luas 32 kaki persegi itu, padahal dulunya balkon tersebut merupakan 'rumah bagi pohon-pohon hiasnya'.
Balkon itu memang kecil, namun cukup besar baginya untuk bisa mengerjakan tugas kantornya di sana menggunakan laptop sambil meminum kopi paginya dan mengamati keheningan jalan yang dulu penuh dengan sepeda motor dan mobil.
"Sebelumnya, saya bahkan tidak punya waktu untuk berdiri selama lima menit di balkon saya. Sekarang, saya bahkan melakukannya dalam waktu yang lama," jelas Anh.
Diberlakukannya larangan berolahraga di luar ruangan, juga membuat banyak warga terpaksa hanya berlama-lama di depan teras maupun balkon mereka yang memiliki ruang terbatas.
"Saya menghabiskan waktu di sudut balkon saya, hampir sepanjang hari. Karena tidak baik tinggal di dalam rumah sepanjang hari, dengan anak-anak yang bisa menyebabkan begitu banyak masalah sehingga anda tidak dapat berkonsentrasi pada pekerjaan anda," kata seorang Insinyur IT, Tran Trung Quan.
Vietnam yang telah mendapatkan pujian secara luas pada tahun lalu atas penanganan pandeminya, kini telah terpukul parah oleh Covid-19, sejak gelombang keempat pandemi dimulai pada April lalu.
Negara ini telah melaporkan lebih dari 500.000 kasus infeksi dan lebih dari 13.000 kematian.
Beberapa kota dan provinsi, termasuk pusat bisnis selatan Kota Ho Chi Minh pun telah dilockdown selama berbulan-bulan.
"Satu-satunya harapan saya sekarang adalah perintah lockdown dicabut, sehingga saya bisa kembali bekerja. Terlalu banyak yang harus saya tangani dan itu tidak hanya bisa dikerjakan dari balkon kecil ini," kata Trung.