Studi di China Temukan Gabungan Vaksin CanSino dan SinoVac Lebih Efektif Tingkatkan Antibodi
Studi di China temukan gabungan vaksin CanSino dan SinoVac hasilkan tingkat antibodi yang lebih tinggi. Dua dosis SinoVac dan satu dosis CanSino.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Vaksin single-shot CanSino memiliki tingkat kemanjuran 65 persen pada fase uji coba yang sama dan telah diizinkan untuk digunakan di delapan wilayah.
CanSino adalah vaksin yang menggunakan virus lain sebagai vektor untuk memasukkan bahan dari virus corona.
Uji Coba Terhadap 300 Repsonden
Para peneliti memberikan suntikan booster kepada 200 orang berusia antara 18 - 59 tahun.
Responden tersebut adalah orang yang telah diberi dua dosis Sinovac, tiga hingga enam bulan sebelum percobaan, dan kepada 100 orang yang telah diberi satu suntikan.
Setengah suntikan booster adalah Sinovac dan setengah lainnya CanSino.
Para peneliti mengambil sampel darah dari peserta sebelum mereka menerima suntikan booster.
Kemudian, mereka mengambil sampel kedua pada 14 - 28 hari sesudahnya untuk membandingkan tingkat antibodi penetralisir.
Mereka menemukan bahwa responden yang diberi vaksin CanSino melaporkan respons imun yang lebih tinggi secara konsisten.
Setelah dua minggu, mereka yang diberi dua suntikan SinoVac dan satu suntikan CanSino memproduksi 78 kali jumlah antibodi yang mereka miliki sebelumnya.
Hasil itu dibandingkan dengan 15,2 kali tingkat untuk mereka yang diberi suntikan Sinovac ketiga.
Ada efek serupa pada mereka yang hanya menerima satu suntikan sebelum mendapatkan booster yaitu mereka menghasilkan lebih sedikit antibodi secara keseluruhan.
Hasil tersebut mendukung penelitian sebelumnya dari Institut Nasional China untuk Pengawasan Makanan dan Obat-obatan tentang hewan yang diberi vaksin yang tidak aktif sebagai booster.
Tingkat antibodi pada hewan tersebut lebih rendah daripada hewan yang diberikan tambahan vaksin lain, termasuk yang menggunakan vektor virus, sebagai booster.