Bocorkan Informasi kepada Yakuza, Asisten Polisi Jepang Dipecat
Mantan asisten inspektur itu telah berada di bagian penanggulangan gangster selama sekitar 10 tahun sebelum ditugaskan ke bagian divisi 2.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kantor Inspektur Jenderal Polisi Prefektur Kanagawa mengumumkan bahwa seorang asisten polisi pria (45) dari Divisi Investigasi 2 (kriminal seperti penipuan penggelapan korupsi, dll) telah dipecat.
Asisten polisi itu diketahui telah membocorkan informasi investigasi kepada eksekutif gangster (yakuza Jepang).
Mantan asisten inspektur itu telah berada di bagian penanggulangan gangster (divisi 4) selama sekitar 10 tahun sebelum ditugaskan ke bagian divisi 2 mulai Maret 2017.
Selama waktu itu, dia memiliki hubungan dengan beberapa gangster, meskipun setelah pindah ke Divisi 2.
Sekitar pertengahan Januari 2020 kantor kelompok yakuza digeledah fokus kepada dua gangster.
Pada bulan November 2020, polisi prefektur memberikan informasi dan ditemukan adanya kebocoran informasi polisi kepada anggota yakuza.
Baca juga: Fukuoka Jepang akan Memperluas Area Terlarang Bagi Yakuza untuk Buka Kantor
Dalam interogasi bahwa dia (tersangka) ingin melanjutkan hubungan dengan mengkomunikasikan informasi investigasi.
"Melanggar UU Kepegawaian Daerah, kami akan terus melakukan penyelidikan," ungkap Koichi Mitsukazu (57), Inspektur Jenderal Polisi Kanagawa.
Dalam proses penyelidikan, dari Juli 2019 hingga Februari 2002, seorang rekan polisi (52) memperingatkan tersangka dan melaporkan bahwa tersangka dijamu makanan minuman oleh yakuza dengan nilai 500.000 yen di sebuah klub mahal sebanyak 4 kali di Tokyo.
Selain itu juga ditemukan bahwa tersangka memiliki pekerjaan paruh waktu di sebuah toko misteri di sebuah perusahaan riset dan memperoleh penghasilan tambahan sekitar 470.000 yen tunai.
"Kami akan bekerja lebih baik lagi untuk mencegah terulangnya kembali kasus serupa," tambah Mitsukazu.
Dalam kebiasaan yakuza menjamu seseorang biasanya juga disisipkan uang tunai sepulang tamu itu selesai dijamu di sebuah klub malam.
Hukuman akan sangat berat jika menerima uang dari yakuza.
Polisi Kanagawa menyatakan tersangka tidak menerima uang tunai dari yakuza, hanya menerima jamuan senilai 500.000 yen saja.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja asli di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com