Milisi Bentrok dengan Militer setelah NUG Deklarasikan Perang Lawan Junta Myanmar, 20 Orang Tewas
Setidaknya 20 orang tewas dalam bentrok antara milisi penentang junta Myanmar dengan pasukan keamanan, setelah NUG mendeklarasikan perang defensif.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
Beberapa hari kemudian, kantor kepresidenan Korea Selatan mengumumkan akan terlibat dengan NUG, sehingga situasi Myanmar dapat diselesaikan ke arah yang memenuhi aspirasi rakyatnya.
"Banyak pejabat pemerintah Barat telah mengulurkan tangan untuk berbicara," kata Zin Mar Aung.
Baca juga: RI Beri Bantuan Kemanusiaan Sebesar USD 200.000 bagi Rakyat Myanmar
"Meskipun kami memiliki kesempatan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran, beberapa negara lebih memilih diplomasi diam dan tertutup, dan sering kali pertemuan ini bersifat rahasia," tambah anggota parlemen berusia 46 tahun untuk Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
NUG menggunakan tindakan keras militer terhadap lawan untuk memperkuat kasusnya ke masyarakat internasional.
Untuk diketahui, setidaknya 1.058 telah tewas sejak pemberontakan terhadap militer dimulai.
Lebih dari 6.300 orang saat ini ditahan, lapor Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, kelompok yang memantau situasi hak asasi manusia di Myanmar.
Penangkapan dilaporkan terjadi lagi pada Sabtu pagi di seluruh negeri, termasuk di kota Yangon terbesar di negara itu dan di wilayah Sagaing.
Baca artikel lain seputar Krisis Myanmar
(Tribunnews.com/Rica Agustina)