Apabila Jadi PM Jepang, Kishida Akan Temui Pemimpin Korut Setelah Tahu Kebijakan Presiden AS
Fumio Kishida (64) mantan menteri luar negeri Jepang yang menjadi calon Presiden partai liberal demokrat (LDP) akan menemui Pemimpin Korea Utara apabi
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Fumio Kishida (64) mantan menteri luar negeri Jepang yang menjadi calon Presiden partai liberal demokrat (LDP) akan menemui Pemimpin Korea Utara apabila telah mengetahui kebijakan Presiden AS Joe Biden.
"Saya harus konfirmasi dulu dengan pihak Presiden AS mengenai kebijakan AS terhadap Korea Utara saat ini. Setelah itu barulah melakukan pertemian dengan Pemimpin Korea Utara," papar Kishida siang ini (13/9/2021) kepada para wartawan asing di klub wartawan asing Jepang (FCCJ) Tokyo.
Apabila telah mengetahui kebijakan AS dan apabila bisa bersama dengan pihak lain yaitu AS dan Korea Selatan, dengan senang hati Kishida akan ikut dalam pertemuan tersebut.
"Yang penting konfirmasi dulu segala hal dengan pihak AS. saya akan temui Pemimpin Korut setelah itu dan secara kompresnsif bersama jug abaik dilakukan karena ini adalah hubungan uyang unik dan penting untuk dipikirkan bersama," tambahnya lagi.
Mengenai kesepakatan perjanjian untuk penghancuran persenjataan nuklir tampaknya Jepang baru akan bergerak berpartisipasi apabila negara utama pemilik persenjataan nuklir pun telah bergerak menandatanganu kesepakatan perlucurtan senjata nuklir.
"Kita tetap berusaha keras agar semua pihak terutama pemilik persenjataan nuklir semua menandatangani kesepakatan perjanjian perlucutan senjata nuklir tersbeut. Apabila mereka sendiri belum ikut tandatangan tak akan ada artinya hanya Jepang saja tandatangan," papar Kishida.
Jepang menurutnya akan berusaha menjadi negara yang bebas nuklir baik tenaga nuklir maupun persenjataan nuklir tetapi tidaklah mudah mencapai ke arah sana, tambahnya.
"Kita akan coba sebisa mungkin menggerakkan mereka khususnya negara utama pemilik persenjataan nuklir agar berubah dan itu penting. Namun tidak mudah memang menggerakkan mereka tersbeut. Aliansi bersama pendekatan bersama untuk menghapuskan nuklir penting dan itu tanggungjawab kita senua memang. Sejak kecil karena saya dibesarkan di Hiroshima memang bercita-cita untuk mengarah ke arah sana," jelasnya lagi.
Kishida melihat untuk masa depan masih sulit pula menghapus tenaga nuklir karena energi terbarukan juga masih belum jelas belum stabil pasokannya dan masih relatif kecil serta harga juga masih belum bisa diketahui kestabilannya. Jadi Jepang masih akan terus menggunakan enegri nuklir di masa depan sekali pun.
Mengenai kuil Yasukuni sebagai tempat penghormati kepada para pahlawan perang Jepang, menjadi suatu kewajiban menghormati para pahlawan Jepang memang, tekannya.
"Namun apabila saya menjadi PM Jepang maka akan dipikirkan bagaimana caranya untuk menghormati pahlawan tersebut nantinya," tekannya lagi.
Calon Presiden LDP lainnya, Sanae Takaichi dengan tegas mengungkapkan akan mengunjungi kuil Yasukuni kalau dia menjadi PM Jepang wanita pertama.