Israel Siap-siap Gunakan Dosis Keempat Vaksin Covid-19
Israel telah memulai pemberian dosis penguat (booster) untuk warganya sejak awal Agustus lalu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV - Israel saat ini sedang menyiapkan pasokan vaksin virus corona (Covid-19) yang cukup saat diperlukan untuk suntikan dosis putaran keempat.
"Kami tidak tahu kapan itu akan terjadi, saya sangat berharap tidak dalam enam bulan ini dan dosis ketiga akan bertahan lebih lama," kata Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Israel Nachman Ash, hari Minggu kemarin.
Dikutip dari Bloomberg, Senin (13/9/2021), Israel telah memulai pemberian dosis penguat (booster) untuk warganya sejak awal Agustus lalu.
Sejauh ini negara itu telah melakukan vaksinasi booster terhadap sekitar 2,8 juta orang dengan pemberian dosis ketiga.
Ash menyatakan, efek dari suntikan awal telah melemah pada lima bulan setelah pemberian vaksinasi, sehingga dosis booster ini sangat diperlukan.
Baca juga: Australia Beli Tambahan 1 Juta Dosis Vaksin Moderna dari Uni Eropa
Perlu diketahui, sekitar 6 juta dari 9,4 juta populasi negara itu telah mendapatkan satu dosis, sedangkan sekitar 5,5 juta memperoleh vaksinasi secara penuh yakni dua dosis.
Baca juga: Sempat Tegang Gara-gara LCS, China Janjikan 3 Juta Dosis Vaksin untuk Vietnam
Israel yang pernah menjadi negara terdepan dalam perlombaan global untuk bangkit dari Covid-19, telah menjadi salah satu titik panas pandemi terbesar di dunia pada awal September ini.
Baca juga: Sikapi Lonjakan Kasus Covid-19, Selandia Baru Beli 500.000 Dosis Vaksin Pfizer dari Denmark
Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, negara itu memiliki tingkat infeksi per kapita tertinggi dalam sepekan hingga 4 September lalu.
Ash pekan lalu menyatakan, lonjakan kasus tampaknya telah dapat dikendalikan dan kemungkinan dikaitkan dengan adanya dosis booster.
Lonjakan kasus infeksi Covid-19 di Israel menunjukkan kepada dunia terkait apa yang akan terjadi selanjutnya.
Menyusul penyebaran varian Delta selama musim panas, Israel melihat adanya peningkatan pada kasus baru.
Bahkan pada 2 September lalu, angkanya mencapai yang tertinggi sejak pandemi dimulai.
Ini terjadi saat pemerintah Israel melakukan pengujian (testing) secara luas pada kelompok anak-anak pada awal tahun ajaran sekolah.
Tingkat kasus parah per 100.000 populasi diantara orang yang tidak divaksinasi pun jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang telah divaksinasi secara penuh.
Ini menunjukkan bahwa bahkan dengan berkurangnya kekebalan, vaksin tetap dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit serius yang ditimbulkan Covid-19.