Kota di China Larang Warga Pergi dan Tangguhkan Kereta setelah Muncul Kasus Covid-19 Baru
Kota Putian pada Minggu meminta warganya tidak keluar kota, menangguhkan bus dan kereta, hingga menutup tempat publik untuk menanggulangi Covid-19.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kota Putian di China Selatan meminta warganya tidak keluar kota, menangguhkan bus dan kereta, hingga menutup tempat publik untuk menanggulangi Covid-19, Minggu (12/9/2021).
Dilansir AP, pemerintah setempat mewajibkan bukti negatif Covid-19 jika ingin melakukan perjalanan penting ke luar kota.
Putian merupakan kota dengan 2,9 juta penduduk yang terletak di Provinsi Fujian, selatan Shanghai.
Sebelumnya, China sempat mengklaim wabah Covid-19 terkendali pada awal 2020 lalu, tapi beberapa bulan setelah itu muncul kasus baru varian Delta.
Baca juga: Komisi I akan Minta Info BIN Soal Dugaan Hacker China Bobol Jaringan 10 Kementerian
Baca juga: Sempat Tegang Gara-gara LCS, China Janjikan 3 Juta Dosis Vaksin untuk Vietnam
Pihak berwenang mengatakan, sebagian besar kasus Covid-19 baru itu bermula dari pada pelancong asal Rusia, Myanmar, dan negara lain.
Kota Putian hingga Sabtu lalu mencatat 19 infeksi lokal baru dalam 24 jam, menurut Komisi Kesehatan Nasional.
Satu dilaporkan di Quanzhou, juga di Fujian.
Kasus pertama di Putian bermula dari siswa dari daerah Xianyou.
Namun para ahli menduga, penularan Covid-19 berasal dari ayah seorang siswa yang kembali dari Singapura pada 4 Agustus, menurut surat kabar resmi Global Times.
Seorang pelancong dengan nama keluarga Lin, menjalani karantina 14 hari dan 9 tes asam nukleat dan serologi yang semuanya menunjukkan hasil negatif.
Dilaporkan, pria itu terkonfirmasi positif Covid-19 pada Jumat.
Penduduk desa di Xianyou tempat infeksi baru itu ditemukan dilarang pergi, lapor Global Times.
Layanan bus dan kereta api ke Putian dihentikan pada Sabtu.
Di tempat lain di Putian, bioskop, pusat kebugaran, lokasi wisata, dan fasilitas lainnya diperintahkan ditutup sesuai pengumuman pemerintah kota.
Restoran dan supermarket diminta untuk mengendalikan jumlah pelanggan dan memeriksa suhu.
Sekolah diperintahkan mewajibkan siswa memakai masker di kelas.
Para ahli dikirim ke Putian untuk mengawasi pekerja pengendalian penyakit, jelas Komisi Kesehatan pada Sabtu.
Menurut catatan Worldometers pada Senin (13/9/2021), China memiliki 95.248 total kasus infeksi Covid-19.
Baca juga: Pemerintah Antisipasi Masuknya Tiga Varian Covid-19 ke Indonesia
Baca juga: Permudah Akses Masyarakat, Pemerintah Gunakan Sistem Vaksinasi Covid-19 Door To Door
Ada 49 kasus baru yang tercatat di situs.
Sementara itu, korban meninggal dunia sejumlah 4.636.
Adapun pasien yang sembuh sebanyak 89.861, bertambah 38 orang.
Sempat jadi episentrum Covid-19 di awal wabah tahun lalu, China kini ada di urutan ke 109 dilihat dari jumlah kasus infeksinya.
Negara dengan kasus infeksi tertinggi adalah AS, yakni sejumlah 41,8 juta lebih.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)