Pemimpin Al-Qaeda yang Dikabarkan Meninggal Muncul dalam Video Peringatan 20 Tahun Serangan 9/11
Dirumorkan telah meninggal, pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri justru muncul dalam sebuah video yang dirilis untuk peringatan 20 tahun serangan 9/11.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Sebab menurut direktur SITE Rita Katz, Al-Qaeda menilai pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban "sebagai kemenangan terbesar mereka" sejak 9/11.
Meski rumor kematiannya kerap beredar setiap beberapa tahun, para ahli mengatakan bahwa al-Zawahiri tidak dalam kesehatan yang baik, Times of Israel melaporkan.
Menurut Katz, "agen intelijen, sampai sekarang, tidak memberikan bukti atau penilaian yang kuat" bahwa al-Zawahiri sudah meninggal.
Baca juga: Taliban Klaim Pernah Tawari Amerika Serikat Untuk Selidiki Serangan Teror 9/11
Baca juga: FAKTA-FAKTA Serangan Teroris 11 September 2001 di Amerika Serikat
Tantangan dari Pendukung ISIS
Rekaman pada hari Sabtu itu muncul ketika pendukung ISIS, yang merupakan kelompok teror saingan Al-Qaeda, menantang Al-Qaeda untuk membuktikan apakah al-Zawahiri masih hidup, kata Katz.
Sehari sebelum video yang menampilkan al-Zawahiri dirilis, SITE melaporkan media Al-Qaeda juga menerbitkan buku setebal 852 halaman.
Buku itu diduga ditulis oleh al-Zawahiri, yang berisi tentang "sejarah korupsi politik dalam sejarah Muslim".
Taliban dilaporkan membebaskan banyak tokoh senior Al-Qaeda dari penjara di Pangkalan Udara Bagram ketika mereka mengambil alih kompleks militer AS bulan lalu.
Namun presiden AS Joe Biden tampaknya berusaha untuk meremehkan ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok itu.
"Dengar, mari kita letakkan hal ini dalam perspektif di sini," kata Biden dalam pidatonya pada 20 Agustus, lima hari setelah Kabul jatuh ke tangan Taliban di tengah penarikan NATO.
"Apa kepentingan kita di Afghanistan saat ini dengan al-Qaeda?"
Tapi minggu ini, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memperingatkan bahwa Al-Qaeda mungkin mencoba untuk hidup kembali di Afghanistan.
Austin mengatakan kepada wartawan bahwa AS memberi tahu Taliban bahwa mereka berharap Taliban tidak membiarkan hal itu terjadi.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar Konflik di Afghanistan