Diplomat Jepang, AS dan Korea Selatan Bertemu setelah Korea Utara Lakukan Uji Coba Rudal Jarak Jauh
Diplomat senior dari Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan berkumpul untuk membahas pengembangan rudal dan nuklir Korea Utara
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Diplomat senior dari Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan berkumpul pada hari Selasa (14/9/2021) di Tokyo untuk membahas pengembangan rudal dan nuklir Korea Utara, CTV News melaporkan.
Pertemuan itu dilakukan hanya sehari setelah Pyongyang mengumumkan pihaknya berhasil melakukan uji coba rudal jelajah jarak jauh terbaru, memamerkan kemajuan teknologi militernya.
Pertemuan Jepang, AS dan Korea Selatan itu diikuti juga oleh Perwakilan Khusus AS untuk Kebijakan Korea Utara Sung Kim, Perwakilan Khusus Korea Selatan untuk Urusan Perdamaian dan Keamanan Semenanjung Korea Noh Kyu-duk serta Direktur Jenderal Jepang untuk urusan Asia dan Oseania Takehiro Funakoshi.
Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan pada konferensi pers bahwa pertemuan trilateral sebenarnya telah dijadwalkan sebelum uji coba rudal Korea Utara.
Baca juga: Militer Korea Utara Tes Rudal Jelajah yang Bisa Menjangkau Daratan Jepang
Baca juga: Jepang Perlu Miliki Peluru Kendali Presisi Untuk Hantam Korea Utara
Tetapi pertemuan itu akan menjadi "kesempatan yang baik untuk menegaskan kembali kerja sama yang erat di antara ketiga negara sambil membahas situasi terbaru Korea Utara."
Pejabat Jepang dan beberapa ahli mengatakan uji coba rudal yang dilakukan akhir pekan lalu oleh Korea Utara adalah "ancaman baru" bagi wilayah mereka.
Diberitakan sebelumnya, Korea Utara lakukan uji coba rudal jelajah jarak-jauh yang mampu menghantam sebagian besar wilayah Jepang, ungkap media pemerintah KCNA pada Senin (13/9/2021).
Dilansir BBC.com, uji coba yang dilakukan akhir pekan lalu itu menunjukkan misil bisa menjangkau hingga 1.500 km.
Sebuah gambar di surat kabar Korea Utara Rodong Sinmun menunjukkan rudal ditembakkan dari kendaraan peluncuran, sementara rudal lain terlihat dalam penerbangan horizontal.
Rudal itu adalah "senjata strategis yang sangat penting", kata badan KCNA.
KCNA menambahkan uji coba itu dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu.
Rudal mengenai target mereka sebelum jatuh ke perairan teritorial Korea Utara.
Baca juga: Korea Utara Uji Coba Rudal Jelajah Jarak Jauh: Ini Tanggapan Amerika Serikat dan Korea Selatan
Baca juga: Pertama Kali Dalam Empat Bulan, Istri Kim Jong Un Tampil di Media Pemerintah
Ini adalah rudal jelajah jarak jauh pertama di negara itu yang mungkin bisa membawa hulu ledak nuklir, menurut analis Korea Utara Ankit Panda.
Sanksi Dewan Keamanan PBB melarang Korea Utara menguji coba rudal balistik, tetapi bukan rudal jelajah seperti ini.