Jumlah Meninggal Akibat Corona di Rumah Sendiri Meningkat 8 Kali Lipat di Jepang
Selama dua bulan antara Juli-Agustus 2021, sedikitnya 250 orang telah meninggal di rumah sendiri akibat terinfeksi corona dari data kementerian keseh
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Selama dua bulan antara Juli-Agustus 2021, sedikitnya 250 orang telah meninggal di rumah sendiri akibat terinfeksi corona dari data kementerian kesehatan yang digabungkan dengan data kepolisian Jepang.
"Kebanyakan dari mereka adalah kalangan anak muda dari 20 tahun sampai dengan usia 50 tahun dan jumlahnya mencapai 54% dari 250 orang yang meninggal tersebut," papar sumber Tribunnews.com Rabu (15/9/2021).
Yang mengagetkan, tambahnya, jumlah kematian tersebut meningkat 8 kali lipat dibandingkan angka Juli 2021.
Selain kesulitan tempat tidur di rumah sakit, ada pula alasan kesulitan bagi ambulance mencari tempat pengobatan (rumah sakit) sehingga akhirnya pasien kembali ke rumah tinggalnya kembali.
Demikian pula rasa sungkan masyarakat untuk dirawat di rumah sakit karena terkait biaya pula, kesulitan biaya di tengah kesulitan di tengah pandemi yang membuat penghasilan jauh menurun bagi banyak anggota masyarakat.
Itulah sebabnya beberapa dokter Jepang kini membuat kelompok keprihatinan dan mengajak sesama dokter dari berbagai tempat di Jepang yang mau volunteer menjadi dokter kunjungan ke rumah-rumah tinggal pasien untuk memeriksa langsung pasien beserta keluarganya.
Infeksipun menjadi klaster karena satu rumah terdiri dari anak ayah ibu, beberapa orang yang akhirnya semua terinfeksi corona.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.