Tersangka Pemfitnah Pegulat Jepang yang Ayahnya WNI Dikirimi Surat Panggilan Polisi
Seorang pria berusia 40-an Kamis ini (16/9/2021) dikirimi surat panggilan untuk penyelidikan kepolisian atas tuduhan fitnah lewat media sosial karena
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pria berusia 40-an Kamis ini (16/9/2021) dikirimi surat panggilan untuk penyelidikan kepolisian atas tuduhan fitnah lewat media sosial karena memfitnah ibu pegulat profesional wanita Hana Kimura (almarhum), Kyoko Kimura (44)
Hana Kimura pegulat profesional Jepang dengan ayah kandung WNI dan ibu Jepang, mengakhiri hidupnya 23 Mei 2020 di rumahnya setelah difitnah di media sosial.
Menurut penyelidik kepolisian, seorang pria berusia 40-an di Tokyo diduga menulis penghinaan terhadap ibu Hana Kimura, Kyoko, di media sosial.
Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo telah mengirimkan dokumen panggilan untuk penyelidikan kepada dua orang yang diduga telah memfitnah Hana.
Sementara Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo sedang menyelidiki serangkaian tulisan yang memfitnah ibunya, Kyoko.
Kyoko telah mengajukan gugatan ganti rugi terhadap orang yang memfitnah Hana, dan juga bekerja pada pemerintah untuk mengembangkan undang-undang untuk memberantas fitnah di Internet.
Dalam sebuah wawancara dengan Mainichi Shimbun pada bulan Juni, terungkap bahwa dikatakan di Internet bahwa "Saya mencoba untuk mendapatkan kompensasi dalam jumlah besar dan saya menghasilkan uang dengan menggunakan nama putri saya."
Tampaknya ada lebih banyak posting jahat dan fitnah, dan Kyoko berkonsultasi dengan agensinya untuk tindakan hukum lebih lanjut.
Setelah menerima pemeriksaan dokumen kali ini, Kyoko mengklarifikasi bahwa konten fitnah tersebut terkait dengan aktivitasnya sendiri, dan mengatakan, "Saya harap Anda akan dituntut dengan benar. Tolong jangan mengkritik berlebihan (terhadap orang yang mengirim dokumen tersebut), fitnah, karena saya pikir Hana yang telah meninggal akan sedih kalau dia tahu," papar Kyoko.