Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Bakmi Instan Khusus untuk Bala Tentara Pasukan Beladiri Jepang

Ramen cup noodle untuk Pasukan Bela Diri diperkenalkan khusus dengan nama SDF yang berarti Self Defense Force.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengenal Bakmi Instan Khusus untuk Bala Tentara Pasukan Beladiri Jepang
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Sebelah kiri adalah bakmi instan khusus untuk bala tentara beladiri Jepang (SDF) dan bakmi instan yang biasa, isinya sama, covernya berbeda saja (kanan). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bakmi instan atau mie instan punya sejarah di Jepang yang sempat ditolak rakyatnya, namun akhirnya diterima karena melihat kalangan personel SDF (badan beladiri Jepang) mengonsumsinya dan dipublikasikan banyak media Jepang.

Mie instan disebut juga sebagai makanan tempur ketiga, dan beberapa anggota makan mie instan yang mereka beli sendiri, bahkan jika mereka meninggalkan makanan yang dibagikan.

Meskipun sering didistribusikan ke makanan tambahan selama latihan yang ketat, berbagai produk komersial telah digunakan sejauh ini.

Pada sekitar tahun 2005, ramen cup noodle untuk Pasukan Bela Diri diperkenalkan kali ini, khusus dengan nama SDF yang berarti Self Defense Force.

Paket mie cup Nissin dasarnya tidak jauh berbeda dengan mie cup yang dijual di masyarakat.

Setelah 50 tahun mi instan menjadi salah satu dari makanan pokok di antara hidangan klasik tradisional Jepang yang telah lama dicintai rakyat Jepang.

Sebelah kiri adalah bakmi instan khusus untuk bala tentara beladiri Jepang (SDF) dan bakmi instan yang biasa, isinya sama, covernya berbeda saja (kanan).
Sebelah kiri adalah bakmi instan khusus untuk bala tentara beladiri Jepang (SDF) dan bakmi instan yang biasa, isinya sama, covernya berbeda saja (kanan). (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)
Berita Rekomendasi

Melihat perbedaan mie instan SDF tidak ada perbedaan besar dalam pencetakan tampilan tutup atas selain nama produk, dan pabrik pembuatannya persis sama.

Pencetakan stiker pembuka pembungkus dan dudukan tutupnya juga berbeda.

SDF tidak memiliki barcode untuk membaca informasi produk di kasir, karena tidak didasarkan pada komersialisasi. Hanya untuk konsumen internal SDF saja.

Bagaimanapun, tujuan pengiriman mungkin terbatas pada Pasukan Bela Diri dan menggunakan tulisan bahasa Inggris karena pasukan SDF juga dikerahkan ke berbagai negara, sehingga bangsa lain bisa mengetahui bahwa itu mie instan.

Melihat isinya, ukuran udang dan daun bawang juga sangat berbeda, dan bahannya sendiri dibagi antara yang untuk SDF dan untuk mie cup komersial.

Mie instan tidak membuat banyak perbedaan. Ada perbedaan yang jelas pada tabel komposisi nutrisinya.

Sebelah kiri adalah bakmi instan khusus untuk bala tentara beladiri Jepang (SDF) dan bakmi instan yang biasa, isinya sama, covernya berbeda saja (kanan).
Sebelah kiri adalah bakmi instan khusus untuk bala tentara beladiri Jepang (SDF) dan bakmi instan yang biasa, isinya sama, covernya berbeda saja (kanan). (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

SDF (73g) Tetapi Mie Cup biasa (77g)
Energi (SDF) 352Kkal - energi 364 Kkal
Protein (SDF) 8.8g - Protein 10.1g
Lipid (SDF) 16.5g - Lipid 16g
Karbohidrat (SDF) 42.3g - Karbohidrat 44.9g
Natrium (SDF) 1.9g - natrium 2g
(Mie / Kayaku 0.9g SDF) - (Mie / Kayaku 1.1g)
(Sup 1.0g SDF) - (Sup 0.9g)
Vitamin B1 0,18 mg (SDF) - Vitamin B1 0,20 mg
Vitamin B2 0,21 mg (SDF) - Vitamin B2 0,25 mg
Kalsium 101 mg (SDF) - Kalsium 106 mg

Baca juga: Keberadaan Bakmi Instan Pernah Ditolak Masyarakat Jepang

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas