Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pekerja Pom Bensin di Jerman Ditembak Mati Gara-gara Ingatkan Pelanggan Pakai Masker

Seorang warga Jerman ditangkap setelah diduga melakukan penembakan kepada seorang pekerja di pom bensin hingga meninggal dunia.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Pekerja Pom Bensin di Jerman Ditembak Mati Gara-gara Ingatkan Pelanggan Pakai Masker
Kompas.com
Ilustrasi penembakan. Seorang warga Jerman ditangkap setelah diduga melakukan penembakan kepada seorang pekerja di pom bensin hingga meninggal dunia. 

"Akhirnya dia mengeluarkan pistol dari sakunya dan melepaskan tembakan fatal ke siswa berusia 20 tahun dari Idar-Oberstein," kata polisi.

Tersangka melarikan diri dengan berjalan kaki dan menyerahkan diri di kantor polisi keesokan paginya pada Minggu.

"Saya terkejut dengan pembunuhan mengerikan terhadap seorang pemuda, yang hanya meminta orang lain untuk mengikuti aturan umum, untuk mempertimbangkan dan menunjukkan solidaritas," cuit politisi Jerman, Annalena Baerbock mengomentari insiden ini.

"Saya sangat prihatin dengan radikalisasi Querdenker (gerakan skeptis pandemi Jerman)," tambahnya.

Polisi mengatakan, tersangka menggunakan senjata ilegal dalam penembakan itu.

Menurut penyelidikan, tidak ada indikasi bahwa korban dan pelaku saling kenal sebelum kejadian.

Wali kota Idar-Oberstein, Frank Frühauf mengaku kaget dan kecewa atas kejahatan tersebut.

Berita Rekomendasi

"Ini adalah tindakan yang sangat tak terbayangkan dan mengerikan yang telah terjadi di sini di Idar-Oberstein," katanya.

Perusahaan bioteknologi Jerman CureVac
Perusahaan bioteknologi Jerman CureVac (TheNews.com.pk)

Baca juga: VIRAL di TikTok Wanita Bagikan Tips Membahagiakan Pria, Berujung Kritik Pedas: Ketinggalan Zaman

Baca juga: Pandemi Covid-19 Terkendali, Angka Kesembuhan 5 Kali Lipat dari Kasus Positif

"Kejahatan seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya."

"Akan butuh waktu untuk berdamai dengannya," ujar wali kota.

Querdenken (pemikiran lateral) bermula dari gerakan protes dari sekelompok orang yang menentang kebijakan lockdown terkait pandemi Covid-19 di Jerman.

Menurut Fox News, gerakan Querdenken mencakup orang-orang yang menentang masker dan vaksin, ahli teori konspirasi, dan beberapa ekstremis sayap kanan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas