Ahli Sebut Kebijakan Singapura Efektif Mengatasi Lonjakan Kasus Covid-19
Ahli menyebutkan kebijakan pemerintah Singapura terbukti efektif dan mampu mengelola lonjakan kasus Covid-19.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Lonjakan kasus Covid-19 di Singapura saat ini lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Tetapi, ahli menyebutkan kebijakan pemerintah Singapura efektif dan mampu mengelola lonjakan tersebut.
Dr John P Ansah, Asisten Profesor di Program Penelitian Layanan dan Sistem Kesehatan di Duke-NUS Medical School, mengimbau warga untuk tidak khawatir terhadap lonjakan kasus Covid-19.
"Warga Singapura dan warga asing di Singapura tidak perlu khawatir tentang peningkatan jumlah kasus Covid-19 baru-baru ini," kata Dr John, dikutip dari CNA.
"Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah saat ini telah terbukti efektif dan saya yakin itu akan cukup untuk mengelola lonjakan kasus saat ini," tambahnya.
Baca juga: WHO Rekomendasikan Obat Antibodi Regeneron untuk Pasien Covid-19
Baca juga: Singapura Terima Lebih dari 100.000 Dosis Vaksin Sinovac
Tugas Dr Ansah belakangan ini mencakup pemodelan persebaran wabah Covid-19 di Singapura untuk memahami bagaimana dampak dan cara penyebaran Covid-19 di sebuah komunitas.
Dia menambahkan, sebagian besar pasien baru Covid-19 diperkirakan mengalami gejala ringan atau tanpa gejala.
Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 di Singapura telah mencapai angka tertinggi baru setiap hari.
Menurut data terbaru oleh Kementerian Kesehatan, Kamis (23/9/2021), selama 28 hari terakhir hampir 98 persen dari orang yang terinfeksi memiliki gejala ringan atau tanpa gejala.
Pada periode yang sama, sekitar 1,8 persen membutuhkan suplementasi oksigen, 0,2 persen membutuhkan perawatan ICU, dan 0,1 persen kasus telah meninggal.
Hingga Rabu (22/9/2021), 82 persen populasi Singapura telah mendapatkan vaksinasi lengkap atau menerima dua dosis vaksin Covid-19.
Laporan Kasus Covid-19 Tertinggi
Singapura melaporkan 1.504 kasus baru Covid-19 pada Kamis (23/9/2021) siang.
Data tersebut adalah yang tertinggi sejak pandemi dimulai awal tahun lalu.