Dukungan untuk Taro Kono Menurun, Fumio Kishida Kemungkinan Jadi PM Jepang
Kono dengan jelas mengurangi dan menghilangkan nuklir di Jepang. Hal tersebut kurang disenangi banyak anggota LDP.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dukungan internal Partai Liberal Demokrat (LDP) kepada Taro Kono dalam pemilihan Presiden LDP mulai menurun. Sebaliknya dukungan kepada Fumio Kishida semakin tinggi.
"Dalam pemungutan suara pertama, Taro Kono diharapkan berada di posisi 1, dan Fumio Kishida bersama Sanae Takaichi diharapkan berada di tempat ke-2 dan ke-3. Namun, dalam pemungutan suara terakhir, di "tempat ke-2-3" koalisi, Kono kemungkinan akan terbalik. Untuk mencegah aliansi "ke-2-3" Kono tidak punya pilihan selain membanjiri kandidat lain dengan suara partai di suara pertama," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (27/9/2021) melihat lambatnya dukungan internal anggota LDP kepada Kono saat ini.
Jika bisa mendapatkan tingkat tertentu, maka membalikkan dalam aliansi "ke-2-3", dan kritik akan muncul menanyakan "Apakah Anda mengabaikan kehendak rakyat dari anggota partai?"
Dan ini sulit untuk berdebat tanpa bisa mengambil 55 persen suara anggota partai.
Tempat ke-2-3 yang dimaksud adalah kemungkinan Takaishi beraliansi dengan Kishida, untuk menjatuhkan Kono.
Selanjutnya, "bashing" kepada Kono di dunia online semakin intensif.
Pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN + 3 empat tahun lalu, gambar Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Taro Kono mengenakan lencana Mao Zedong tersebar di media sosial.
Seolah Kono sangat mendukung China yang tidak disukai banyak orang Jepang.
Selain itu, Kono mengatakan pada pertemuan dengan Duta Besar AS untuk Jepang di masa lalu bahwa Kono pernah berkata, "Saya berharap Kepulauan Senkaku, seperti batu-batu itu, akan memecahkan hubungan Jepang-Cina," menjadi debat mengalir di media sosial.
Baca juga: 3 Kandidat Presiden LDP Setuju Jepang Perlu Memiliki Kapal Selam Nuklir, Tapi Seiko Noda Menolak
Pada debat tersebut, Kono dengan jelas mengurangi dan menghilangkan nuklir di Jepang. Hal tersebut kurang disenangi banyak anggota LDP sehingga momentum semakin menurun kepada Kono.
"Pernyataan Kono tentang tenaga nuklir dan pensiun memiliki kesan yang tajam. Penyangkalan terhadap 'siklus bahan bakar nuklir' hampir sama dengan menganjurkan 'tenaga de-nuklir', berarti menghilangkan nuklir," kata Ikuo Gonoi (Politik Internasional), seorang profesor di Universitas Takachiho, berusia 42 tahun.
"Tetapi masyarakat umum memahaminya. Sulit untuk mengatakannya. Kedengarannya seperti dilunakkan meskipun jelas-jelas ditujukan untuk menghilangkan tenaga nuklir," ujarnya.
Mengenai reformasi sistem pensiun, pensiun dasar didanai oleh "beban pajak penuh".