Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal: Kami Hanya Membangun Pertahanan Nasional untuk Membela Diri
Korea Utara kembali luncurkan rudal satu jam sebelum utusannya mengatakan bahwa mereka memiliki hak untuk membela diri dan mengembangkan senjata.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara kembali meluncurkan rudal, kata pejabat Korea Selatan dan pejabat Jepang.
Militer Korea Selatan mengatakan sebuah proyektil diluncurkan dari provinsi Jagang utara pegunungan Korea Utara sekitar pukul 06:40 waktu setempat.
Dikutip dari Al Jazeera, proyektil tersebut diluncurkan dan terbang menuju laut timur Korea Utara.
Rincian peluncuran sedang dianalisis oleh otoritas Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Namun, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan Korea Utara kemungkinan meluncurkan rudal balistik.
Baca juga: Korea Utara Lakukan Patroli dari Rumah ke Rumah untuk Melacak Kasus Covid-19
Menindaklanjuti peluncuran rudal tersebut, pemerintah akan meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan di Jepang.
Sementara itu, dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional, pemerintah Korea Selatan menyatakan penyesalan atas tindakan Korea Utara.
Terlebih karena peluncuran rudal jangka pendek itu dilakukan pada saat stabilitas politik di Semenanjung Korea sedang sangat kritis.
Sama halnya dengan Korea Selatan, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengutuk peluncuran rudal Korea Utara dan mendesak Pyongyang untuk terlibat dalam dialog.
"Peluncuran ini melanggar beberapa Resolusi Dewan Keamanan PBB dan menimbulkan ancaman bagi tetangga DPRK dan komunitas internasional," kata Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dalam sebuah pernyataan.
"Kami tetap berkomitmen pada pendekatan diplomatik ke DPRK dan meminta mereka untuk terlibat dalam dialog," sambungnya.
Peluncuran itu berlangsung kurang dari satu jam sebelum utusan Korea Utara untuk PBB, Kim Song, berpidato di pertemuan tahunan organisasi itu di New York.
Kim Song mengatakan kepada PBB bahwa Pyongyang memiliki hak yang benar untuk membela diri dan untuk mengembangkan senjata.
"Kami hanya membangun pertahanan nasional kami untuk membela diri dan menjaga keamanan dan perdamaian negara dengan andal,” kata Kim Song masih melansir sumber yang sama.